HIDUPKATOLIK.com – DI bawah terik matahari, Nadhia terus menghibur anak-anak yang menjadi korban gempa di Palu. Bukan hanya itu, ia juga membawa sumbangan untuk para pengungsi dari hasil galang dana yang dia buat secara pribadi.
Kegiatan semacam ini, bukan baru sekali dia lakukan, berbagi kepada warga yang berkesusahan adalah salah satu hobinya. Perempuan bernama lengkap Aurelia Nadhia Prili Banglangi ini, sekitar dua minggu yang lalu bergabung dengan relawan bencana alam yang dibuat oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Bersama relawan lainnya, dara berusia 21 tahun ini tiba di Palu pada Sabtu, 27/10. Ia sesekali mengajar, mengajak bernyanyi, hingga menyiapkan makan anak-anak korban gempa tersebut. Terkadang, Nadhia pun juga menjadi konselor bagi warga lainnya.
Dengan sabar ia mendengarkan cerita para korban yang kehilangan keluarga dan rumahnya. Sebelum dia terjun ke Palu, keturunan Manado ini sudah menghimpun donasi melalui media sosial atas nama pribadinya. Sekitar 11 juta rupiah berhasil ia kumpulkan dari berbagai donatur.
Ia membawa sembako, obat-obatan, dan perlengkapan belajar hasil galang dananya. “Saya hanya menawarkan kepada teman-teman di media sosial – Instagram dan media daring lainnya. Lalu banyak yang merespons baik.
Pengumpulan dana ini, bukan kali pertama yang saya lakukan,” kata mahasiswi jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara, Jakarta Barat. Umat Paroki Ciluar Gereja Santo Andreas Bogor ini menuturkan, sejak 2017, ia sudah melakukan aksi sosial sendiri, seperti membantu dana operasi warga yang tumor, berkunjung ke warga yang sakit jantung, dan lain-lain.
Semua ia lakukan, mulai dari menggalang dana, membeli kebutuhan warga yang berkebutuhan, hingga kunjungan .
“Banyak suka dan duka dalam aksi sosial yang aku lakukan. Namun berkaca pada Santa Bunda Teresa, aku berani melakukan hal itu. Mungkin 10 aksi sosial yang sudah terealisasi. Sayangnya, teman sebayaku masih sedikit yang mau ikut,” kata Nadhia.
Johannes de Deo CC