web page hit counter
Jumat, 22 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Dasar Kerasulan

Rate this post

HIDUPKATOLIK.com Pesta St. Fransiskus Xaverius; 1Kor. 9:16-19. 22-23; Mzm. 117:1.2; Mrk. 16:15-20.

SANTO Fransiskus Xaverius (1506-1552), anak bangsawan dari Navarre, Spanyol, adalah sosok yang ambisius dan keras. Semula, ia tidak mau dipengaruhi teman sekamarnya, Ignatius Loyola (1491-1556), saat keduanya belajar di Universitas Paris pada 1525.

Namun, ketika Ignatius menantangnya dengan kutipan Mrk. 8:36: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya,” hati Fransiskus terbuka. Dengan ketaatan tinggi, Fransiskus pergi ke Goa (India Barat), Sri Lanka, dan Malaysia. Pada 14 Februari 1546, ia mendarat di pantai Ambon.

Pada awal karyanya di India dan Maluku, fokus Fransiskus adalah kaum marjinal. Namun, ketika di Jepang, ia mengubah strategi dengan mendatangi kaum elit, karena mereka tidak mau menerima “seorang berpakaian miskin” seperti Fransiskus.

Baca Juga:  Renungan Harian 20 November 2024 “Waspadai Iri Hati”

Ia mengikuti teladan Paulus: “Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya” (1 Kor. 9:22-23).

Strategi inkulturasi itu mendorongnya untuk merasul ke Cina, saat “macet” di Jepang. Namun, Fransiskus hanya mampu mencapai Pulau Shangchuan, 14 km dari daratan Cina. Saat menunggu kapal, ia terkena demam dan wafat pada 3 Desember 1552.

Fransiskus adalah teladan ketaatan melaksanakan perintah Yesus: ”Pergilah ke seluruh dunia (Yun.kosmos), beritakan Injil ke pada segala ciptaan (Yun. ktisis)” (Mrk. 16:15). Kosmos tidak hanya berarti dunia, tetapi juga “sesuatu yang teratur”, “sistem dan ruang hidup”. Sedangkan ktisis adalah segala sesuatu yang tercipta.

Atas dasar itu, dengan inkulturasi, Fransiskus memasuki berbagai lingkungan hidup, struktur masyarakat, serta berbagai sistem kehidupan manusia, guna memberikan dimensi kehidupan yang baru berdasar Kabar Gembira. Allah hadir dalam kehidupan manusia melalui Yesus Kristus.

Baca Juga:  Renungan Harian 19 November 2024 “Sukacita Pertobatan”

 

Henricus Witdarmono
M.A. Rel. Stud. Katholieke Universiteit te Leuven, Belgia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles