HIDUPKATOLIK.com – Pw. B. Dionisius dan Redemptus. Why 22:1-7; Mzm. 95:1-2,3-5,6-7; Luk. 21:34-36
YESUS menyimpulkan berita nubuat-Nya dengan memperingatkan para pengikut-Nya agar jangan begitu asyik dengan kesenangan dan kekuatiran dunia sehingga mereka gagal untuk bersiaga bagi kedatangan-Nya. Kata-kata ini dimaksudkan bagi seluruh umat Allah dari segala zaman, bukan hanya bagi mereka yang hidup pada hari-hari akhir dari zaman kesengsaraan itu.
Tuntutan untuk kesetiaan rohani sangat penting mengingat pengajaran Yesus bahwa Ia akan kembali, bagi orang percaya yang setia pada-Nya. Tidak seorang pun tahu apa yang akan terjadi esok. Orang hanya dapat menduga, namun tidak berkuasa menentukan kepastian dan kebenaran.
Satu hal yang pasti bahwa hidup akan terus berjalan. Hidup mesti diisi dan dimaknai dengan baik melalui tindakan dan perbuatan yang berguna bagi sesama. Dalam dunia dewasa ini, kita pun dihadapkan pada berbagai persoalan yang kerap kali menggerogoti hidup dan semangat iman.
Yesus memberikan nasihat untuk selalu setia dalam hidup dan menatanya serta senantiasa mengarahkan relasi kepada-Nya tiada henti. Keteguhan dan kesetiaan demikian akan menghantar kita pada hidup baru dan kekal, dalam kesatuan bersama Kristus sendiri.
Dalam kitab Wahyu dikatakan bahwa, “Barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!”
Apa yang akan “mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu”, juga dapat diperoleh melalui iman pribadi dalam Kristus Yesus sebagai Juru Selamat pribadi. Yesus adalah sumber kekuatan bagi setiap orang yang berseru kepada-Nya di tengah kesulitan.
Sr. Dr. Grasiana, PRR
Doktor Teologi Biblis dari Pontificio Universitas St Tomas Aquinas Angelicum Roma