HIDUPKATOLIK.com – PENGURUS Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) menyelenggarakan kegiatan Harmonisasi goes to Campus dengan tema “Belajar Toleransi dari Maluku”. Kegiatan yang bertempat di Aula Rektorat Universitas Pattimura Lantai II, Ambon, Maluku, Kamis, 15/11.
Kegiatan ini dibuka dengan pertunjukkan Tarian Cakalele oleh Lembaga Kalesang Adat Maluku. Rektor Universitas Pattimura Marthinus Johannes Sapteno dalam sambutannya mengatakan, sesungguhnya Ambon adalah wajah toleransi Indonesia yang sudah terawat sejak kerusuhan 1999-2002.
Bukti toleransi itu terlihat di Universitas Pattimura sendiri. Marthinus mengatakan, mahasiswa Universitas Pattimura datang dari berbagai daerah dan suku. “Fakultas Hukum banyak dihuni orang Batak dan Sulawesi, Fakultas Kedokteran juga demikian. Untuk itu kami dijuluki kampus orang basudara,” ungkapnya.
Marthinus juga mengapresiasi apa yang dibuat oleh PMKRI, sebagai bentuk dialog persaudaraan dalam membangun Kota Ambon yang damai. Menurutnya, saat ini Maluku tidak lagi menjadi wajah asing di Indonesia. Orang Maluku, katanya, sudah menggantikan ekslusivisme agama dengan kearifan lokal yang penuh persaudaraan, kasih, dan pengampunan.
Sementara itu, Petrus Temorubun Komisariat Daerah Maluku dan Maluku Utara sebagai pelaksana kegiatan berharap agar harmoni tetap terawat di Universitas Pattimura. Semoga jiwa nasionalisme dapat terawat dalam jiwa kaum muda dan dapat menghindarkan mereka dari paham-paham radikal.
Khusus untuk Maluku, ia berharap agar semua pihak setia dalam merawat persaudaraan, menjaga toleransi, serta dengan teguh menjaga kearifan Pela dan Gandong. “Generasi muda Maluku harus merawat persatuan dan menjadi orang yang toleran. Penguatan akan pemahaman dan pengamalan Pancasila menjadi poin penting,” ucapnya.
Jack Ngobut (Ambon)