HIDUPKATOLIK.com – Why. 10:8-11; Mzm. 119:14,24,72,103,111,131; Luk. 19:45-48
“RUMAHKU adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” Kutipan ini dibuat Yesus dari nubuat Nabi Yesaya (Yes 56:7 dan Yer 7:11). Sering kali, ketika kita membaca dan memahami kutipan Perjanjian Lama, kita akan terbantu memahami ajaran-ajaran dalam Perjanjian Baru.
Yesaya 56 menggambarkan keadaan di mana Tuhan akan memenuhi janji-janji keselamatan-Nya. Namun masa keselamatan itu bukan gratis tanpa syarat. Umat Israel yang sudah ditebus dan diperbaharui dituntut suatu cara hidup yang benar dan adil, di mana ketaatan terhadap Allah menjadi kunci keselamatan bagi umat yang akan diselamatkan.
Nampaknya Yesus juga mengutip nubuat Nabi Yeremia (Yer 7:11): “Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini?” Pada zaman Nabi Yeremia terjadi kemerosotan hidup Israel sebagai bangsa pilihan.
Mereka mencuri, membunuh, berzinah, bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal, mengikuti allah lain (bdk. Yer 7:8). Anehnya mereka tidak merasa bersalah dan berdosa sama sekali. Mereka merasa yakin bahwa mereka pasti diselamatkan karena korban persembahan.
Dengan kehadiran Yesus di Bait Allah, di mana tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam-Nya (bdk. Luk 19:47), mau ditegaskan bukan korban persembahan yang seolah “memaksa Allah untuk hadir”. Kini Allah hadir secara baru pada zaman baru juga.
Kehadiran Allah yang demikian itu selaras dengan tanggapan dari orang-orang banyak yang hadir dan mendengarkan ajaran Yesus, dikatakan mereka terpikat kepada Yesus dan ingin mendengarkan-Nya.
Pastor Josep Ferry Susanto
Imam Keuskupan Agung Jakarta, Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Jakarta