HIDUPKATOLIK.com – Pw SP Maria Dipersembahkan kepada Allah Why. 4:1-11; Mzm. 150:1-2,3-4,5-6; Luk. 19:11-28
“AKU akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri.” Kata-kata itu keluar dari mulut bangsawan dalam perumpamaan yang diajarkan Yesus dalam Luk 19:11-28. Salah satu keunikan Injil Lukas adalah penggambaran luar biasa tentang belas kasih, entah itu Allah sebagai subjeknya atau pun manusia.
Injil Lukas kerap disebut Injil belas kasih. Misal perumpamaan orang Samaria yang baik hati (Luk 10:25-37) dan anak yang hilang (Luk 15:11-32). Dalam dua kisah itu diperbandingkan tindakan kasih dengan tindakan melawan kasih yaitu ketiadaan kasih.
Di sisi lain dalam Luk 6:37-38, Yesus pernah mengajarkan: “Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu.” Lukas tertarik untuk mengangkat pengajaran Yesus yang berkaitan dengan cara hidup jemaatnya, khususnya bagaimana bersikap terhadap sesama.
Hamba yang jahat tidak menjalankan uang 1 mina, melainkan menyimpannya dalam sapu tangan. Karena ia takut dan prejudice (berprasangka-red.) kepada tuannya itu. Ia juga memandang tuannya sebagai manusia yang keras, pemeras, dan jahat. Manusia seperti ini tidak akan berkembang dalam kasih, sebab ia tidak menggunakan kasih dalam melihat orang lain.
Berbeda dengan hamba-hamba lainnya yang mampu menjalankan uang 1 mina menjadi berlipat ganda, sebab mereka melihat tuannya sebagai pribadi yang berbelas kasih. Tidak heran mereka pun memperoleh belas kasih yang lebih berlimpah lagi.
Belas kasih yang kita berikan kepada orang lain ternyata amat menentukan bagaimana nasib dan masa depan kita kelak.
Pastor Josep Ferry Susanto
Imam Keuskupan Agung Jakarta, Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Jakarta