HIDUPKATOLIK.com – “PERCAYA Yesus tak jauh darimu. Dia hanya sejauh doa,” begitu potongan sebuah lagu rohani yang dipopulerkan oleh Nikita. Selaras dengan lirik tersebut, buku ini mengajak kita untuk mempercayakan hidup kita kepada Allah lewat doa.
Doa tidak terbatas pada doa vokal atau doa dengan kata-kata yang diucapkan secara langsung. Melalui buku kumpulan latihan doa ini, penulis ingin mengenalkan cara lain dalam berdoa, yakni doa tanpa kata-kata atau “doa batin”.
Doa batin adalah doa yang kita lakukan dalam pikiran dan hati kita. Bisa saja dilakukan dengan hening tanpa berkata-kata atau bisa juga berkata-kata yang diungkapkan dalam hati. Doa pun bisa ditempuh dengan berbagai cara seperti meditasi dan kontemplasi.
Penulis membagi buku ini ke dalam tujuh bagian yang satu sama lain saling berkesinambungan bagai siklus kehidupan. Pertama, “Misteri Kehadiran Allah’ mengajarkan kita untuk menenangkan diri menjelang doa. Sebab, “musuh utama dalam doa adalah ketegangan syaraf” (hlm. 5). Kita juga diajak untuk lebih peka merasa kehadiran Tuhan lewat alam.
Kedua, “Misteri Cinta”. Dalam bab ini penulis membawa kita menelusuri kembali kasih yang kita dapatkan dari Tuhan, sahabat, atau orang-orang di sekitar kita. Ketiga, “Misteri Sedih”, mengajak kita untuk “melihat” kembali luka-luka yang pernah dialami.
Setelah mengingat kembali pengalaman tidak mengenakkan ini dalam bab keempat “Misteri Penyembuhan”, penulis menganjurkan kita memulihkan luka-luka batin yang terpendam lama. Ia menekankan pada proses pengampunan sebuah luka karena menurutnya “pengampunan akan membawa penyembuhan” (hlm. 72).
Penulis tampak menaruh perhatian besar pada proses penyembuhan pribadi ini terbukti sebanyak 63 halaman didedikasikan untuk bab ini. Kelima, “Misteri Panggilan”. Setelah menyembuhan luka-luka batin tersebut kita bisa melihat rahmat Tuhan yang hadir. Selalu ada makna dari penderitaan dan sukacita yang kita alami.
Keenam, “Misteri Damai dan Murah Hati” yang menyemangati kita untuk kembali hidup di dalam kasih Allah. Terakhir, “Kontemplasi Ignatian”. Penulis menutup buku latihan doa batin ini dengan mengundang kita untuk merenungkan lagi karya, sengsara, dan kebangkitan Kristus.
Elisabeth Chrisandra