Mgr Turang juga berpesan kepada umat Katolik, agar tidak eksklusif terhadap umat beragama lain. Ia mengharapkan keterbukaan umat kepada siapa saja termasuk orang yang berbeda keyakinan, agar bersama-sama mampu mengusahakan damai dan persatuan.
Ia merefleksikan, bahwa pesta emas ini harus menjadikan Paroki Naikoten menjadi semakin dewasa, agar mampu membagikan kasih kepada sesama. “Paroki Naikoten itu seperti orang tua dalam keluarga. Maka perlu orang tua membagikan iman lewat pengalaman hidup kepada sesama umat beragama lainnya.
Maka asupan gizi yang paling utama adalah iman yang subur,” pesan Mgr Turang. Dalam perayaan ini juga hadir Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man dan sejumlah tokoh pemerintahan, masyarakat, serta tokoh lain.
Hermanus sendiri mengucapkan proficiat mewakili pemerintah dan masyarakat Kota Kupang. Ia meminta kepada seluruh umat Paroki Naikoten agar bisa membantu pemerintah dalam menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan di Kota Kupang.
Terkait Pesta Emas ini, Herman mengatakan, ini menjadi saat untuk merefleksikan diri sebagai umat yang diberkati Tuhan. Emas itu, kata Herman, akan menjadi indah dan bernilai karena dibagikan kepada orang lain atau dimiliki orang lain.
Emas dibuat untuk mempercantik bagian tubuh manusia. “Maka pesta emas juga harusnya menjadikan umat paroki bermakna bagi banyak orang. Umat paroki harus terbuka dan meresapi rahmat ini dan menyalurkannya kepada siapa saja.”
Senada dengan Herman, Ketua DPP Paroki St Yoseph Naikoten Yos Bitin Berek menyampaikan syukur dan terima kasih kepada semua orang yang telah terlibat dalam acara ini.
Ia mengatakan, perayaan ini mengingatkan umat paroki untuk terus bersemangat dan mengusahakan iman yang kuat. “Kami berpesta tetapi kami harus sadar bahwa ada tugas berat yaitu pertumbuhan dan perkembangan iman anak-anak kami. Ini adalah visi utama dari kemeriahan acara ini,” ungkapnya.
Herman Do (Kupang)