Ia mengambil contoh bila satu anggota WKRI mempunyai sekian ratus atau sekian ribu follower menyampaikan hal yang benar dalam laman media sosialnya seperti Facebook, maka bila 25 orang saja dikali sekian ribu bisa dibaca makin banyak orang. Bila semua anggota WKRI di Indonesia melakukan hal sama, maka semakin banyak orang yang akan membaca yang pasti akan sangat mempengaruhi bangsa ini.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga jam ini terasa sangat singkat, karena langsung disertai dengan latihan menulis atau praktek. Antusiasme peserta sangat besar. Pelatihan dilakukan dengan tanya jawab, sehingga peserta yang tadinya ragu bisa menulis pun menjadi berani mengungkapkan pikiran dan perasaannya dalam bentuk tulisan.
Tema pelatihan ini adalah “Menulis Menghilangkan Galau, Segarkan Jiwa, Wartakan Kebenaran”. Tema ini sangat pas disampaikan kepada para anggota WKRI.
Workshop satu kali tentulah tak cukup. Maka, pelatihan ini akan dilanjutkan dengan pelatihan selanjutnya pada hari Rabu, 14/11/2018 di tempat yang sama. “Semakin banyak anggota WKRI bisa menulis dengan baik dan berdasarkan fakta yang benar, maka mereka akan menjadi para pewarta dalam berbagai media,” tambah Sihol Siagian yang juga anggota Komisi Komsos Keuskupan Agung Jakarta.
Cecilia Hesti Prayoganingsih