HIDUPKATOLIK.com – Ef. 5:21-33; Mzm. 128:1-2,3,4-5; Luk. 13:18-21
PERUMPAMAAN rangkap dua: biji sesawi dan ragi yang disejajarkan itu kekhasan Lukas yang suka menekankan totalitas dengan menyebut pasangan laki-laki dan perempuan (Luk 13:19.21), seperti Utara dan Selatan dalam Luk 11:31-32.
Perlambangan yang dipakai menunjukkan kualitas ganda dan melukiskan dua aspek dari misteri Kerajaan Allah. Yang pertama adalah sifat kontrasnya. Biji sesawi adalah yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi jika tumbuh meledak menjadi pohon besar.
Ragi adalah porsi terkecil dalam takaran bahan makanan, tetapi merasuki seluruh adonan tepung terigu yang jauh lebih besar jumlahnya. Awal Kerajaan Allah memang tidak terlalu nampak penting, tetapi Allah biasa bekerja di antara yang terkecil dan yang terakhir untuk melahirkan satu ide kemanusiaan yang baru dan lebih penuh.
Yang kedua adalah aspek pertumbuhannya. Kerajaan Allah itu adalah satu kekuatan baru yang bekerja dalam adonan sejarah umat manusia dengan cara mentransformasikannya.
Kabar Gembira itu bagaikan satu energi kreatif yang mengembangkan cabang-cabangnya ke mana-mana untuk menumbuhkan harapan akan keselamatan di tengah dunia yang sering terlalu abu-abu, tenggelam dalam kekosongan dan ketidak-pedulian hati manusia.
Romo Vitus Rubianto Solichin SX
Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Jakarta, Doktor Teologi Kitab Suci dari
Universitas Gregoriana, Roma