HIDUPKATOLIK.COM– MEMASUKI hari ketiga, Senin, 29/10, Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani), Expo Maluku tetap diminati warga dan para peserta. Saat memasuki ruangan expo yang terletak di Lapangan Polda Tahapary, Tantui, Ambon terlihat ragam budaya masih dijajalkan. Terik matahari Indonesia Timur tak menyulutkan semangat para pencinta jajanan tradisional, produksi kerajinan lokal, produksi garmen, dan produk lokal lainnya.
Di stand LP3KN bisa dilihat banyak hasil jualan baik dalam bentuk linimasa maupun audio visual. Di setiap tembok kedai itu ditempelkan sejarah LP3KN, ada kelender, baju Pesparani, topi, stiker,dan pin. Dari beberapa produk ini banyak orang lebih meminati kaos yang bertuliskan Pesparani I. Di sana bisa bertemu beberapa penjaga stand seperti Rachel Tuerah dan kawan-kawan. “LP3KN menyiapkan produk seperti kaos Pesparani dan beberapa barang lainnya. Mari singgah sebentar di kedai LP3KN,” ujar Rachel.
Sementara itu, tak jauh dari stand LP3KN, terlihat di kedai Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), di sebelah kiri pintu masuk ruang Expo itu terlihat mereka meletakkan berbagai produk dari NTT seperti Kain Tenun dan juga seorang wanita sedang menenun, membuat langsung kain tenun kebanggaan masyarakat NTT ini.
Di depan kedai NTT ada kedai tuan rumah yang juga menjajalkan banyak barang seperti kain tenun, rosario besi putih, tas dari kain tenun, dan berbagai aksesoris lainnya seperti gelang, serta kalung.
Di Hari ketiga ini, jumlah partisipasi peserta sebanyak 110 stand dari 34 provinsi dengan rincian, LP3KD dan LP3KN 34 stand, Kabupaten/Kota 12 stand, instansi lingkup Dinas Maluku 9 stand, Pemda luar Provinsi Maluku 5 stand, Perbankan 5 stand, BUMN Swasta 32 stand, instansi vertikal 5 stand.
Selain itu menarik bahwa anggota Polri dari kesatuan Brimob juga. Ada empat patung manekin dan satu orang yang didandan dengan menggunakan pakaian brimob lengkap seperti dalam situasi berperang. Di atas meja juga diletakan beberapa pameran alat sista (alat sistem pertanahan) milik Brimob seperti pakaian, senapang dan perlengkapan lainnya untuk dijelaskan kepada para peserta yang lainnya.
Yusti H. Wuarmanuk (Ambon)