HIDUPKATOLIK.com – Ef. 4:1-6; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 12:54-59
PADA perikop ini, Yesus bicara mengenai loyalitas tunggal kepada Allah. Untuk itu, Dia minta para murid untuk memutuskan secara jernih dan independen (ay. 54-57), dan sekaligus bertindak cepat (ay. 58-59). Mereka sudah diberi kemampuan menilai “rupa Bumi dan Langit, … tetapi mengapa tidak mampu menilai zaman (Yun. kairos)?” (ay. 56).
Apakah mereka itu seperti kaum Farisi, yang “tidak mengetahui zaman (kairos) bila Allah melawat?” (Luk. 19:44). Sekali lagi, putusan cepat harus diambil, senyampang berada ditengah jalan “eskatologis” menuju Yerusalem (lih.ay. 58). Mau bersama dengan Yesus atau tidak, itulah pilihan loyalitas kekristenan.
Tidak mudah untuk setia berada “dalam Yesus’, karena seperti dikatakan pada ay.49-53, banyak tarikan yang terjadi dalam diri pribadi manusia. Dalam konteks kesetiaan kepada Allah, sering “musuh (yang terberat) adalah orang-orang seisi rumah” (lih. Mi. 7:6), seperti dikatakan Yesus: “Seisi rumah akan saling bertentangan … ” (ay. 53).
Maka, untuk mengenal zaman atau kairos dalam perjalanan eskatologis itu, jadikanlah “rumah kita” sebagai rumah Roh Kudus, di mana Allah hadir untuk menjadi satu. Inilah evangelisasi pribadi paling utama untuk “berada dalam Yesus Kristus”.
Henricus Witdarmono
M.A. Rel. Stud. Katholieke Universiteit te Leuven, Belgia