web page hit counter
Minggu, 3 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Melkisedek Imam Agung

Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Pastor, Kitab suci menerangkan tokoh yaitu Melkisedek. Siapakah Melkisedek itu? Dan mengapa disebut Imam Agung?

Patrisius, Bali

Nama Melkisedek (Malki-syèdèq) berarti “rajaku adalah keadilan”. Dia digambarkan dalam Kitab Kejadian sebagai raja dan imam, “Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; dia seorang imam Allah yang Maha Tinggi” (Kej 14:18). Surat Ibrani menggambarkannya dengan ungkapan, “Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. Dia tidak berbapa dan tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena dia dijadikan sama dengan Anak Allah, dia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya” (Ibr 7:3).

Tidak jelas dari mana dia berasal, dan sepertinya juga tampil begitu saja tanpa penjelasan lebih lanjut. Bahkan Salem itu di mana, tidak ada kejelasan. Namun beberapa penafsir mengidentikkan Salem itu dengan Yerusalem, “Di Salem sudah ada pondok-Nya dan kediaman-Nya di Sion” (Mzm 76:2).

Melkisedek diceritakan memberkati Abram, dengan berkat dari Allah Maha Tinggi, Pencipta langit dan bumi, dan memberi kepada Abram roti dan anggur, yang bisa saja bermakna ritual (lih Kej 14:18-20; bdk Ibr 7:1). Dalam Kitab Mazmur, pada saat Daud dinobatkan sebagai raja imam, dikatakan bahwa dia meneruskan atau mewarisi imamat Melkisedek, imamat yang abadi (lih Maz 110:4). Surat Ibrani menyebut imamat Melkisedek sebagai imamat yang melebihi imamat Harun. Maka imamat Kristus digambarkan pula lebih daripada imamat Harun, lebih seperti imamat Melkisedek (lih Ibr 5:6.10; 6:20; 7:3.11.15-17).

Beberapa tulisan non-biblis menggambarkan Melkisedek sebagai tokoh yang datang dari atas dan akan memberikan peradilan di akhir perayaan kehidupan. Dokumen Nag Hammadi, salah satu yang punya arti dalam studi Kitab Suci, dia digambarkan sebagai imam Surgawi yang mempersembahkan dirinya sebagai kurban. Ia menjadi kepala para imam, yang lebih besar daripada semua imam dan mengerjakan mukjizat serta bertindak sebagai imam dan raja.

Melkisedek, dengan demikian, menjadi simbol, gambaran, acuan atau prototipe ideal dari raja-imam, yang menghubungkan Abram dengan Yerusalem dan raja-imam yang ada di sana. Ia juga seakan hendak mengidentifikasikan Yahwe, yang memberkati Abram serta mempersiapkannya untuk menerima janji Allah, tanah dan keturunan. Dalam gambaran ini, Melkisedek sebagai antisipasi akan gambaran Kristus, imam agung, dalam imamat abadi yang tak akan terputuskan dan tergantikan, yang imamatnya tidak berdasarkan peraturan manusia, melainkan berdasarkan tatanan hidup yang abadi (lih Ibr 7:16-17). Dalam penggambaran ini, maka Melkisedek ditempatkan sebagai sosok imam agung, imam yang berbeda dengan yang lain, lebih tinggi dari imamat kaum Lewi, imamat Harun, “Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut peraturan Melkisedek” (Ibr 5:6; 7:17).

Yesus sebagai imam agung, digambarkan dalam surat Ibrani (lih Ibr 7:22-8:13), adalah imam agung berasal dari Surga, saleh dan tak bercacat serta lebih tinggi daripada sesuatu, yang persembahan dirinya sempurna, satu kali untuk selamanya. Dialah imam yang memperbaharui perjanjian, perjanjian yang tak bercacat dan berlaku selamanya, yang bertindak sekaligus sebagai imam-altar-kurban. Yesus Kristus adalah imam yang sekaligus mempersembahkan kurban, yakni diri-Nya sebagai, sebagai kurban penebusan, bagi keselamatan seluruh dunia. Karenanyalah, Dia adalah imam agung yang abadi dan sempurna.

Imamat Kristus tersebut tidak berakar pada imamat Harun, imamat yang berdasarkan pada garis keturunan. Sebagaimana Melkisedek, adalah imamat yang berdasarkan penetapan dari Allah. Hanyalah Kristus imam yang sempurna, yang lain hanyalah ambil bagian dalam imamat Kristus. Dalam ungkapan Thomas Aquinas, hanyalah Kristus Yesus satu-satunya imam, yang lain hanyalah pelayan imamat Kristus, sebab Yesus lah satu-satunya imam abadi, yang imamatnya melekat pada diri-Nya sendiri, sehingga menjadi perantara untuk selama-lamanya (lih Ibr 7:22-25), yang persembahan diri-Nya ditandakan dengan persembahan roti-anggur, lambang tubuh dan darah-Nya. Para penulis yang menelusuri pandangan imamat Kristus dari tradisi Gereja senantiasa menempatkan imamat ini dalam gagasan tentang imamat Melkisedek. Dia disebut sebagai imam agung dalam gambaran tentang imamat Yesus Kristus.

T. Krispurwana Cahyadi SJ

HIDUP NO.38 2018, 23 September 2018

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles