HIDUPKATOLIK.com – BANYAK pengalaman sederhana yang kita alami dalam hidup sehari-hari. Baik secara spiritual maupun sosial. Sebagai makhluk sosial, kita pasti akan bersinggungan dengan orang lain dari berbagai macam sifat, karakter, dan latar belakang.
Sebagai makhluk beriman kita juga harus bisa berinteraksi dengan pemeluk agama lain dan menjunjung toleransi. Kedua hal ini harus bisa kita arungi secara seirama. Buku Seni Merayakan Hidup menjadi suatu permenungan pribadi dari pengalaman seorang calon imam yang melakoni dua kehidupan, secara sosial dan spiritual.
Melalui dinamika kehidupan yang ia jalani, penulis mencoba mengingat dan merefleksikan kembali pengalaman-pengalamannya ke dalam buku ini. Penulis mengutip seorang filsuf bernama Paul Ricoeur, “Sejarah hidup manusia itu merupakan pilihan antara mengingat dan melupa. Jika tidak ada yang dikenang, takkan ada modal untuk hidup. Jika tak ada yang dilupakan, sang pelaku kehidupan akan terlalu terbebani untuk maju”.
Demikian pula penulis ingin membingkai kisahnya “merayakan hidup”. Buku ini ringan untuk dibaca, di samping bahasa yang digunakan mudah dimengerti dan juga kisah yang ada di dalamnya sangat pas menggambarkan kehidupan orang muda seusianya.
Kisah-kisah ini juga mungkin mirip atau pernah dialami oleh kita, sehingga “aku” yang sedang berkisah dalam buku ini seolah-olah adalah kita sendiri. Seni Merayakan Hidup menyajikan nilai-nilai tentang hidup dan seni merayakannya di tengah perjuangan hidup.
Buku yang menjadi bagian dari seni merayakan hidup panggilan yang sedang penulis tekuni ini bisa menjadi inspirasi, bagaimana kita belajar untuk merasakan campur tangan Allah dalam hidup nyata sehari-hari.
Marchella A. Vieba