web page hit counter
Senin, 23 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Dulu Pemain Bola, Kini Uskup

4.5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Banyak orang mengenalnya sebagai pribadi yang rendah hati, suka bergaul dan selalu hadir di saat banyak orang membutuhkan ide. Ia bapak yang bijaksana dan tahu menempatkan diri.

Playmaker Ulung
Pastor Benny Lalo

Teman Seminari St Yohanes Berkhmans Mataloko

“Sejak tahun 1977, kami masuk seminari menengah bersama. Kami sering memanggilnya Edwal. Secara fi sik, dia lebih besar, bongsor. Hal itu membuat dia lebih dominan misal saat bermain bola kaki. Dia bermain sangat bagus. Bukan sekadar bermain, tetapi aktor intelektualnya di balik sebuah pertandingan. Saya ingat, dia lebih banyak gelandang bertahan, atau playmaker. Di situ sudah nampak jiwa kepemimpinannya dan terbukti menjadi ketua ini dan itu.

Kami tidak berpikir akan berpuncak sebagai Uskup. Tetapi perubahan sikap Edwal nampak ketika kelas III SMP dan masuk SMA. Mgr Edwal menjadi pribadi yang teduh. Ia tidak lagi menampakkan kekuatan fi sik tetapi menonjol di sisi rohani. Ia menjadi pemimpin yang bijaksana dan orangnya sangat baik. Maka saat kami mendengar bahwa Mgr Edwal terpilih menjadi Uskup, kami sangat terharu.

Dia adalah seorang episkopabilis. Sering menjadi teman bicara, berpikir dalam, tenang, dan bisa memberi keputusan-keputusan seimbang. Jika ada situasi konfl ik, beliau memang orang yang dibutuhkan. Dia hemat kata, banyak tertawa saja. Khotbahnya juga singkat-singkat. Tetapi di momen-momen yang butuh pemikiran, Mgr Edwal terlihat kecemerlangannya.

Mgr Edwal adalah orang yang tidak suka menggurui orang lain dan sangat peka. Itulah kemampuan rohani yang terekam dalam dirinya. Saya yakin beliau akan sukses. Ia akan menjadi bapa untuk semua. Ia pendengar yang baik, hidup sederhana. Ia tidak pernah memikirkan fasilitas, yang ia lihat adalah tugas dan kerja secara rohani. Semoga Mgr Edwal tetap menjadi orang yang teduh. Karena Keuskupan Maumere butuh figur-figur yang bisa menjadi bapa untuk semua umat di tengah situasi politik dan lain sebagainya. Kita butuh contoh kesederhanaan dan semua itu ada dalam diri Mgr Ewal.”

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Pribadi yang Dipelihara Tuhan
Pastor Nani Songkares

Teman Seminari St Yohanes Berkhmans Mataloko

“Ibu saya dan ibunya Mgr Edwal adalah sahabat. Saya mengenal pertama Mgr Edwal waktu ujian masuk seminari lalu kemudian kami berdua bersahabat. Dulu, badan saya kecil sedangkan Mgr Edwal badannya besar membuat saya takut. Dia seorang yang agak kasar dalam pengertian kalau main bola kalau kita yang kecil-kecil mengambil bola dia sangat marah. Tetapi setelah liburan SMP dia berubah drastis. Tiba-tiba menjadi pengayom, khususnya untuk kami yang kecil-kecil. Kehadirannya membuat kami merasa tenang. Bagi saya, Mgr Edwal memang dipelihara Tuhan untuk satu dua maksud tertentu.

Mgr Edwal orangnya humoris dan penuh kejutan. Misalnya kita sebut orang tua itu kan tua bangka, suatu waktu dia sebut ‘ah sudah belitung,’ kami pikir apa itu “belitung” ternyata sudah tua bangka (menjelaskan Provinsi Bangka Belitung). Tapi kalau dalam forum diskusi dia orangnya tenang. Dia juga pribadi yang penuh kedamaian diantara angkatan kami. Mgr Edwal selalu menjadi kata terakhir.

Setelah menjadi Uskup kami merasa sudah biasa karena diangkatan kami sudah dua orang yang kami sapa Uskup yaitu Mgr Edwal dan Mgr Dominikus Saku. Sebab waktu kami olahraga, Mgr Domi pasti sudah mandi yang pertama dan paling rapih. Kalau Mgr Edwal waktu di TOR karena sikapnya, kebijaksanaanya sangat mengagumkan. Di saat kami memanggil itu, Mgr Edwal hanya tinggal mengumpat ke kami. Ketika dia terpilih sebagai Uskup, kami semua terharu.

Suatu ketika ada seorang teman kami bernama Yohanes Soro. Ketika absensi, seorang dosen memanggilnya Frater Yohanes Sore, dan dia protes kepada dosen sebab bukan Sore tetapi Soro. Sang dosen lalu menyahut kalau begitu pagi saja. Itu membuat semua orang tertawa. Rupanya yang mengganti nama itu adalah Mgr Edwal. Kami semua tahu di balik kegembiraan ini ada salib yang harus ia pikul, Tuhan pasti membantu dia. Kami hanya ingin memberi tahu, kami selalu ada di belakang.”

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Uskup Mengumat
Pastor Philip Ola Daen

Praeses Seminari Tinggi Ritapiret NTT

“Sebagai teman kelas dan rekan kerja di Seminari Tinggi, Mgr Edwal sosok yang sederhana, low profile, tidak banyak bicara. Cukup mengumat, ketika jadi pastor paroki ia dekat dengan umat. Sebagai Uskup baru di keuskupan yang masih muda ini semoga bisa membawa suatu perubahan, membangun Keuskupan Maumere lebih visioner, komprehensif, dan melibatkan umat dalam kehidupan menggereja. Umat juga semakin berkembang dan mandiri. Semoga sungguh bekerja dengan visi dan misi yang membawa keuskupan semakin berkembang, sehingga umat boleh mengalami kegembiraan Injili.”

Menerapkan Karisma SVD
Pastor Lukas Jua SVD

Provinsial SVD Ende

“Sebagai anggota Gereja lokal bersyukur dan bergembira karena memiliki uskup baru. Uskup baru sangat dibutuhkan Keuskupan Maumere untuk menjalankan pastoral. Ini merupakan hal yang menggembirakan. Sebagai Provincial SVD, Maumere tempat di mana para SVD bertugas ini, terdapat seminari SVD terbesar dalam kongregasi. Kami sangat mendukung beliau dan bekerja sama dengan beliau dalam melaksanaan tugasnya. Kami berharap kami masih boleh menerapkan karisma SVD di Keuskupan Maumere. Kami bersyukur dan bergembira atas terpilihnya uskup baru di Keuskupan Maumere.”

Tak Jaga Jarak
Donatus Rani

Karyawan Keuskupan

“Dari segi intelektual bagus dan kepribadiannya tidak angkuh. Mgr Edwal orangnya sederhana dan baik. Jika ada suatu masalah, beliau suka mendengarkan dan mencari jalan keluar yang terbaik. Dengan karyawan bergaul seperti teman, tidak pernah menjaga jarak walaupun seorang pastor, kemudian status menjadi vikjen. Walau sekarang diangkat sebagai uskup kebiasaannya tidak berubah. Semoga beliau bisa melanjut kan apa yang sudah dikerjakan oleh Mgr Kerubhim. Karena sejak awal Mgr Edwal dari awal ditahbiskan imam langsung bertugas ditempatkan di Maumere, belajar di Roma pun setelah pulang, kembali tugas di Maumere.”

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Mengayomi
Gerardus Paga

Umat Paroki Katedral

St Yosep Keuskupan Maumere “Menurut saya karunia Tuhan jatuh pada Mgr Edwal. Kami melihat Tuhan bekerja. Saya kenal Mgr Edwal dari waktu ia menjadi adik tingkat di Ritapiret. Dia pernah menjadi pastor di St Yosep. Mgr Edwal sosok yang didambakan untuk Maumere. Dari segi kesederhanaan, randah hati, rela mendengarkan orang, sangat bijaksana, tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Memang cocok untuk memimpin dan mengayomi umat. Mudah-mudahan bisa memimpin kami dengan baik, dan tentu kami semua akan membantu.”

Suka Bercanda
Yasinta Noviyanti

Bagian Dapur Keuskupan

“Kami di bagian dapur, tidak pernah ada permintaan khusus. Mgr Edwal orangnya baik, sosok kebapakan, tidak galak, kalau ketemu suka tegur kami, suka bercanda juga. Semoga Bapak Uskup bisa memimpin keuskupan dengan baik, dan menjadi sorang pemimpin yang baik.”

Merangkul Semua
Elvinia Theresia Sero

Karyawan Keuskupan

“Mgr Edwal orangnya rendah hati. Selalu dekat dengan karyawan di sini. Biasanya kalau Bapak Uskup ada datang ke sini, beliau menyapa kami, ikut ngobrol. Selamat karena sudah terpilih menjadi Uskup Maumere, seperti yang umat di Keuskupan Maumere harapkan. Tetap menjadi sosok bijaksana, yang bisa merangkul semua.”

Marchella A. Vieba

HIDUP NO.37 2018, 16 September 2018

ARTIKEL SEBELUMNYA
ARTIKEL SELANJUTNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles