HIDUPKATOLIK.com – Pw. St. Ignatius dr Antiokhia. Gal. 5:18-25; Mzm.1:1-2,3,4,6; Luk. 11:42-46
ADA dua golongan kuat yang mewakili kelompok agama Yahudi, yakni kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat. Kepada mereka, Yesus melancarkan kecaman keras. Mereka memiliki posisi amat kuat dalam agama Yahudi.
Mereka mempunyai pengaruh besar, namun hanya mengelabui orang melalui jabatan tersebut. Mereka suka duduk di tempat terdepan dalam rumah-rumah ibadat atau di jalan-jalan, namun tidak menjadi “yang terdepan” dalam melakukan ajaran Allah.
Mereka meletakkan beban-beban yang tidak terpikulkan pada orang, namun mereka sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun. Yesus menghendaki keselarasan antara kata dan perbuatan.
Kecaman Yesus bagi kaum Farisi juga menjadi bahan refleksi bagi kita. Sebagai tokoh umat atau pemimpin sebuah kelompok, bisa jadi kita hanya sebatas berbicara banyak dan membuat keputusan sana-sini.
Sementara itu, mendesak dengan cara-cara halus agar orang lain yang melaksanakan keputusan tersebut. Kadang membebani umat dengan berbagai sanksi, kalau tidak melaksanakan keputusan itu.
Bagi setiap murid Kristus, kita diajak untuk menjadi orang-orang “yang terdepan” dalam melakukan Firman-Nya. Iman akan Kristus menyadarkan kita untuk menjadi pelaku kebaikan dan keadilan.
Sr. Dr. Grasiana, PRR
Doktor Teologi Biblis dari Pontificio Univeritas St. Tomas Aqinas Angelicum Roma