HIDUPKATOLIK.com – Kesepuluh Suster CB telah mengosongkan diri, meninggalkan tanah kelahiran demi perutusan bermisi menuju tanah terjanji. Mereka menyerahkan diri pada penyelenggaraan Ilahi, Asal Tuhan dimuliakan dan sesama diabdi, dimulai disini.
7 Oktober 1918, mentari pagi mengiringi Kapal Vondel yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, membawa sepuluh orang suster misionaris yang mengawali terbentuknya Kongregasi CB di Indonesia. Seperti Abraham, karena iman menuju ke tanah yang telah Allah tunjukkan sendiri, mereka meninggalkan tanah airnya menuju tempat yang sebelumnya tidak pernah mereka bayangkan, dalam karya cinta kasih Carolus Borromeus (CB).
Kini, menginjak usianya yang genap 100 tahun, semangat bermisi CB masih terus berpijar dan menampakkan buahnya melalui karya pelayanan Kesehatan, Pendidikan, Sosial, dan Pastoral.
“Kita juga ingin merayakan kasih yang menyala dalam hati mereka. Iman, harapan, dan kasih ini yang telah diwariskan dan diwarisi oleh para suster generasi CB dan sampai sekarang, oleh para mitra dalam berbagai bidang pelayanan,” tutur Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo, dalam homili misa perayaan syukur puncak jubilee, 100 tahun CB di Indonesia pada Minggu, 7/10, di Aula Stella Maris GMCB, RS St Carolus, Jakarta.
Mgr Suharyo memanjatkan syukur atas karya pelayanan CB yang telah memberikan pengaruh amat besar bagi Keuskupan Agung Jakarta yang berusia 211 tahun. “Separuh sejarah KAJ adalah separuh sejarah kehadiran para suster CB di Indonesia.”
Lebih lanjut, Mgr Suharyo secara khusus menyampaikan, “atas nama KAJ, saya ingin mengucapkan proficiat atas buah-buah bersama para mitra karya selama 100 tahun ini. Terimakasih atas pelayanan dan buah-buahnya yang lebat.”