HIDUPKATOLIK.com – Apakah ketigabelas surat Paulus itu semuanya asli berasal dari Rasul Paulus sendiri?
Bernardus Arif Dimas, Banyuwangi
Pertama, kita perlu menyadari perbedaan budaya dan kebiasaan yang ada pada setiap jaman. Pada zaman ini, di Indonesia kita mengenal HaKI, yaitu Hak atas Kekayaan Intelektual. HaKI adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Obyek utama dari HaKI adalah karya, ciptaan, hasil buah pikiran atau intelektualita manusia. Jika kita merujuk kepada obyek-obyek ini, maka perlu menyertakan keterangan yang jelas tentang karya itu dan aktor intelektual dari karya itu. HaKI juga berarti bahwa pencipta karya intelektual itu bertanggungjawab penuh atas karya intelektual atau tulisan tersebut.
Namun, kita juga tahu bahwa Bapa Suci atau presiden atau pimpinan pemerintahan mempunyai sebuah tim penulis yang menyiapkan sebuah dokumen yang kemudian diterbitkan atas nama sosok otoritas yang bersangkutan dan diakui sebagai milik sosok otoritas itu.
Kedua, di dunia Timur Tengah, khususnya dalam dunia kuno atau zaman Kitab Suci, nama seseorang dalam sebuah tulisan tidak selalu berarti bahwa tulisan itu sepenuhnya ditulis oleh orang itu. Seringkali terjadi bahwa sebuah tulisan dipersembahkan kepada seseorang yang menjadi pemimpin atau pahlawan dari sebuah komunitas. Bisa terjadi juga bahwa tulisan itu mewakili pikiran-pikiran atau ajaran orang itu. Seorang murid atau penulis bisa saja menggunakan nama atau mengatasnamakan seorang yang sudah terkenal dan dihormati. Penggunaan nama seseorang untuk sebuah tulisan bisa berarti sebuah persembahan atau penghormatan seorang murid kepada guru mereka atau kepada tokoh sebuah aliran pemikiran yang dianggap sebagai sumbernya.
Bisa juga terjadi sebuah tulisan muncul tanpa nama penulisnya, tetapi kemudian tulisan itu dialamatkan kepada seseorang karena satu dan lain alasan. Kita juga tahu bahwa sebuah buku dalam Kitab Suci sudah melalui tangan beberapa editor. Kita mengimani tulisan atau buku itu sebagai Sabda Tuhan berdasarkan apa yang diajarkan Gereja, yaitu bahwa buku atau tulisan itu telah diilhami oleh Roh Kudus.
Ketiga, para ahli Kitab Suci modern pada umumnya, sesudah aneka proses analisa teks, berpendapat bahwa tidak semua dari tigabelas surat Paulus berasal dari tangan Paulus. Bahkan beberapa mungkin ditulis oleh beberapa muridnya sesudah kematian Paulus. Mereka menulis untuk menyajikan pemikiran-pemikiran Paulus yang diterapkan pada situasi dan permasalahan baru yang lebih kompleks yang sedang dihadapi oleh komunitas. Ketigabelas surat itu pasti terkait dengan ajaran Paulin. Setiap surat mencerminkan ajaran kabar gembira (Injil) menurut Paulus.
Keempat, kebanyakan ahli berpendapat bahwa surat yang asli berasal dari Paulus sendiri ialah 1 Tesalonika, Galatia, 1 dan 2 Korintus, Filemon, Filipi dan Roma. Sedangkan surat yang diragukan berasal asli dari Paulus ialah 2 Tesalonika, Kolose dan Efesus. Ketiga surat terakhir ini disebut berasal dari Deutero-Paulin. Selebihnya, yaitu surat 1 dan 2 Timotius dan Titus ditulis sesudah Paulus meninggal, yaitu antara tahun 110 sampai 120, oleh murid-muridnya.
Kelima, surat kepada orang Ibrani sangat mungkin adalah sebuah khotbah yang dituliskan dan bukan aslinya sebuah surat. Judul yang digunakan pada manuskrip-manuskrip awal adalah hanya “kepada orang Ibrani”. Nampaknya pengarangnya sudah cukup dikenal oleh pembaca aslinya, seperti diindikasikan oleh 13:18-24. Sapaan “aku,” “kamu,” dan “saudara-saudara” menunjukkan keakraban dan mengandaikan bahwa penulis dan pembaca sudah saling mengenal dengan baik. Tidak jelas siapakah pengarangnya.
Para ahli terbagi dalam hal ini. Ada yang berpendapat bahwa tulisan itu berasal dari Paulus sendiri, atau dari Barnabas, Lukas, Klemens, Apolos, Silvanus (Silas), Filipus dan Priskila. Bapa Gereja, Origenes berkata, “Siapa yang sebenarnya menulis surat itu, hanya Allah yang mengetahuinya.”
RP Petrus Maria Handoko CM
HIDUP NO.35 2018, 2 September 2018