HIDUPKATOLIK.com – Pengasuh, tinggal beberapa bulan lagi saya akan menikah. Ada hal yang masih bercokol dalam hati saya. Ini saya simpan dalam hati, tetapi menjelang pernikahan persoalan pribadi saya ini kian mendesak saya untuk mengungkapkan hal tersebut kepada pasangan. Sebelum berpacaran dengan pasangan saya sekarang, saya beberapa kali melakukan hubungan seksual dengan pria lain, para mantan pacar saya. Sungguh saya malu mengungkapkan hal ini kepada calon suami saya. Saya ingin terus menyimpan rahasia ini, tetapi saya kuatir jika kelak dia tahu setelah menikah, bakal menjadi salah satu sumber masalah. Namun saya juga kuatir jika terus terang sekarang, bakal mengganggu persiapan kami. Lebih dari itu, saya kuatir rencana pernikahan kami batal. Bagaimana saya menyikapi persoalan ini?
Lastri Indri, Jakarta.
Ada pepatah yang mengatakan, sepandai-pandai menutupi bangkai, tercium juga bau busuknya. Peribahasa ini menunjukkan kepada kita, sepandai-pandainya kita menyimpan rahasia, akhirnya akan ketahuan juga. Terciumnya rahasia yang kita simpan bisa bersumber dari dua sisi, Anda dan orang lain. Perlu diingat, mendengar rahasia dari si pelaku kurang menyakitkan ketimbang dari orang lain. Terlebih rahasia semacam itu.
Bagaimanapun, mendengar sesuatu yang tak diinginkan akan menimbulkan rasa sakit. Ini wajar. Anda tak bisa memastikan reaksi calon suami mendengar rahasia tersebut. Persoalan inilah yang membuat Anda cemas. Konflik seperti buah simalakama inilah yang Anda rasakan sekarang.
Sebaiknya sedini mungkin Anda mengungkapkan rahasia ini kepada suami. Meski tak mudah, hal ini akan lebih menguntungkan kedua belah pihak. Dari sudut Anda, menyimpan rahasia akan membuat Anda selalu cemas. Hidup dalam bayang-bayang semacam itu, tentu mengusik ketentraman Anda.
Selain itu, menutupi hal tersebut bisa merangsang kebohongan-kebohongan atau kepura-puraan lain terhadap pasangan. Dengan demikian, kehidupan perkawinan akan selalu diwarnai ketidakjujuran. Dalam kehidupan perkawinan semacam ini, bagaimana kita bisa mengharapkan ada kebahagiaan? Dari posisi suami, mungkin dia akan merasa tersakiti mendengar pengakuan Anda, tapi rasa tersebut takkan lebih besar dibanding dia mendengar rahasia hidup Anda dari orang lain. Reaksi ekstrem darinya mungkin membatalkan pernikahan dengan Anda. Meski demikian, hal ini lebih menguntungkan Anda, hal ini menunjukkan bahwa dia belum bisa menerima Anda seutuhnya.
Dia hanya mau menerima kebaikan Anda, tapi tak berkenan untuk menerima keburukan Anda pada masa lalu. Ada juga kemungkinan dia tetap mau melangsungkan pernikahan dengan Anda. Berarti dia mau menerima semua kondisi, mengampuni perbuatan Anda, dan memulai lembaran hidup baru.
Reaksi calon suami bisa mengindikasikan sifat dan sikapnya, apakah dia pemaaf atau bukan? Bila dia menerima keterbukaan Anda, berarti dia sanggup untuk mengampuni perbuatan Anda. Hal ini penting dalam kehidupan berumahtangga. Paus Fransiskus mengatakan, dalam setiap keluarga, pasangan harus bisa saling mengampuni satu, karena tak ada manusia yang sempurna.
Keterusterangan Anda menjadi ujian bagi calon suami. Apakah dia menerima Anda seutuhnya? Apakah dia pengampun? Niat mengungkap rahasia semacam ini merupakan hal positif. Sebab, Anda bermaksud untuk memulai hidup baru dengan sesuatu yang baik, tanpa ada kebohongan. Terpenting Anda menyesali perbuatan masa lalu dan takkan mengulangi kesalahan yang bisa menodai kesucian pernikahan Anda dan pasangan.
Drs George Hardjanta MSi