HIDUPKATOLIK.com – Gereja perlu lebih banyak berhubungan dengan birokrasi negara, dalam hal ini terkait dengan pendanaan. Persiapan Pesparani sudah mencapai 95%. Meski demikian, dukungan dari semua kontingen diperlukan agar tidak sekadar mencari kekurangan yang ada, melainkan sebagai investasi untuk membuat Pesparani berikutnya lebih baik.
PESTA Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional I yang akan berlangsung mulai 26 Oktober mendatang hingga 2 November 2018 di kota Ambon, Maluku, rencananya akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo. Hal tersebut dikonfirmasikan oleh Tim Humas LP3KN, Muliawan Margadana, dalam Temu Media Nasional pada Jumat 21/9 di GKP, Katedral.
Pertemuan ini sekaligus silaturahmi dengan awak media/ wartawan dengan tim panitia LP3KN bersama Pengarah LP3KN dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr Ignatius Suharyo.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Katolik Nasional (LP3KN) Prof. Drs. Adrianus Eliasta Meliala, M.Si, M.Sc, Ph.D menjelaskan, Pesparani terselenggara atas keinginan umat Katolik, dengan melibatkan unsur masyarakat dan negara yaitu dari Lembaga KWI, Kementerian Agama, dan sejumlah umat.
Mengenai persiapan acara ini, Adrianus menyadari adanya beberapa pihak dalam Panitia Pesparani di daerah (LP3KD) yang masih mengalami “kegagapan” dalam berhubungan dengan negara, dalam hal ini Pemda. Penyaluran dana operasional tidak serta merta diberikan karena memerlukan adanya SK terlebih dahulu lewat persetujuan Gubernur dan DPR.
Untuk itu Adrianus mengusulkan agar Gereja perlu lebih banyak berhubungan dengan birokrasi negara, dalam hal ini terkait dengan pendanaan. Ia mengharapkan agar dalam Pesparani berikutnya akan lebih baik. Lebih lanjut, Adrianus menyampaikan bahwa negara telah mengalokasikan anggaran sebesar 20 M, namun masih belum cukup mulus untuk satu kegiatan yang baru ini. “Banyak janji yang telah disampaikan, sementara persiapan sudah 95%,” ujarnya optimis.
Meski demikian, ia mengharapkan kepada semua kontingen untuk tidak hanya mencari kekurangan yang ada, tetapi investasi untuk membuat Pesparani berikutnya lebih baik.
Hal tersebut pernah disampaikan sebelumnya oleh Adrianus, usai bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo dalam pertemuan silaturahmi kebangsaan di KWI pada Jumat, 24/8 silam. “Kalau Pesparani bisa berlangsung dengan baik, itu lalu menjadi bukti bagi kita kepada pemerintah, Kementerian Agama, dan Komisi VIII DPR untuk meminta anggaran dipercepat, dua tahun sekali yaitu pada 2020, jadi tidak perlu menunggu (tiga tahun),” tandas Adrianus kepada Hidupkatolik.com.
Dukungan Media
Ketua Tim Humas LP3KN, Muliawan Margadana mengungkapkan, peserta yang akan mengikuti perhelatan perdana ini berjumlah sekitar 8000 peserta, dan lebih dari 5000 diantaranya merupakan pendukung dari Maluku dan sekitarnya. “Dengan ini diharapkan dukungan dari media untuk meliput, tidak hanya media Katolik.”
Perihal akomodasi, dikatakan bahwa jumlah hotel yang tersedia hanya berkapasitas 3000 dan jadwal penerbangan yang terbatas, terkait dengan kedatangan Presiden RI. Perihal pengamanan, disampaikan pula bahwa panitia telah berkoordinasi dengan pihak KODAM XVI Pattimura.
Muliawan yang dibantu oleh panitia tim Humas lainnya, Benni Sabdo, Bobby Pr, dan Erta Irawati, menjelaskan, akan tersedia media center di kantor Gubernur Maluku, Jl. Pattimura no.1, Uritetu, Sirimau, Ambon. “Sementara tim Humas LP3KN berpusat di Hotel CityHub,” jelasnya.
Jadwal penting terkait pelaksanaan Pesparani Katolik Nasional I adalah sebagai berikut:
- 26 Oktober 2018 : Pameran
- 27 Oktober : Pembukaan
- 29 Oktober : Perlombaan Hari I
- 30 Oktober : Perlombaan Hari II;
- 31 Oktober : Seminar Nasional dan Munas LP3KN
- 2 November : Penutupan
Dalam satu rangkaian acara tersebut, direncanakan akan hadir Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin selaku keynote speaker, bersama dengan narasumber lainnya yaitu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Ignasius Jonan, Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD, Uskup Agung di Keuskupan Agung Pontianak Mgr Dr. Agustinus Agus, dan Gubernur Maluku Said Assegaf.
Rilis pers juga akan akan dibuat secara terus menerus, mulai dari satu minggu sebelum pelaksanaan acara. “Dengan banyaknya pengunjung diharapkan ada efek pendapatan daerah juga,” pungkas Adrianus.
Antonius Bilandoro