HIDUPKATOLIK.com – PERJALANAN imamat selayaknya seperti sebuah pertandingan lari. Para imam harus berjuang dalam menjalankan fungsi imamat mereka, hingga mencapai garis akhir. Banyak hal akan dihadapi oleh para imam baru.
Mereka membutuhkan ketekunan dan kesetian supaya berhasil melangkahkan kaki di garis finish. Menyadari diri bahwa tahbisan imamat bukanlah akhir dari perjalanan hidup mereka, para imam baru meminta dukungan dan doa dari para imam dan umat.
Demikian harapan Mgr Vinsensius Sutikno Wisaksono dalam Perayaan Ekaristi Tahbisan Imam di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus, Keuskupan Surabaya, Senin, 27/8. Mereka yang ditahbiskan adalah :
- Bernardus Sarya Graha dari Paroki St Petrus Paulus Temanggung
- Felix Herjuno Krido Pamungkas dari Paroki St Yosef Mojokerto
- Alexius Fredi Sunarko CM dari Paroki Kristus Raja Surabaya
- Gregorius Sandu Dharma Kuncara CM dari Paroki Mater Dei Madiun
- Ignatius Novan Agestyo CM dari Paroki St Vinsensius A Paulo Malang
- Leonardus Lako CM dari Paroki St Maria Tanpa Noda Melawai-Sintang
- Agustinus Lintang Adicahyo SVD dari paroki St Paulus Juanda-Sidoarja
Perjalanan imamat seharusnya menjadikan para imam menyadari bahwa panggilan itu milik Allah. Kedekatan dan pasrah diri kepada Tuhan menjadi kekuatan para imam dalam menapaki jalan panggilan ini.
“Di saat dunia memaksa sebagian orang masuk dalam kenikmatan duniawi, masih ada anak muda yang memberi diri untuk Gereja. Itulah panggilan dari Tuhan maka harus merawat panggilan itu hingga akhir hidup,” pesan visitator Kongregasi Misi Pastor Manuel Edy Prasetyo CM.
Ridelfillio Andresito (Surabaya)