HIDUPKATOLIK.com – PENGUATAN pendidikan karakter merupakan program pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga. Ini dijalankan dengan dukungan publik dalam kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Budaya adalah sesuatu yang bisa dilihat, dirasakan, dan didengar. Budaya sekolah merupakan sekumpulan harapan yang diberikan oleh komunitas sekolah secara bersama-sama dalam periode waktu tertentu. Kultur sekolah kolektif mengembangkan dan mentransmisikan informasi dari satu generasi ke generasi yang lain.
Setiap sekolah memiliki memiliki budayanya sendiri dengan sekumpulan kebiasaan dan sejarah yang khusus. Kekhasan budaya sekolah dirasakan oleh orang lain ketika ia memasuki pintu gerbang sekolah, sampai saat ia melihat dan merasakan apa yang terjadi di dalam kelas dan lingkungan sekolah.
Generasi sekolah yang baik akan melahirkan ekosistem pendidikan yang baik. Ekosistem moral sekolah membutuhkan fase habitus atau perilaku individu yang baik yang dilakukan secara bersama-sama.
Kemendikbud menetapkan lima nilai utama karakter sebagai prioritas gerakan penguatan karakter yakni religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas.
Pendidikan karakter berbasis kelas sering mendapat perhatian. Sedangkan pendidikan karakter berbasis kultur sekolah jarang mendapat perhatian.
Kultur berbasis sekolah terbentuk dari norma, peraturan sekolah, regulasi pendidikan, dan pembiasaan. Pendidikan karakter berbasis sekolah ditentukan oleh tiga faktor yakni faktor sejarah, perilaku, dan organisasi.
Sasaran utama buku Pendidikan Karakter Berbasis Kultur Sekolah ini adalah pemangku kepentingan pendidikan, seperti guru, kepala sekolah, orang tua, masyarakat. Para pengambil kebijakan pendidikan di tingkat daerah dan pusat juga diharapkan menjadi pembaca buku ini.
Judul Buku : Pendidikan Karakter Berbasis Kultur Sekolah
Penulis : Donny Koesoema
Penerbit : PT Kanisius, Yogyakarta, 2018
Tebal : 196 halaman
Ignas Iwan Waning
