web page hit counter
Minggu, 22 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Pemulihan di Gerbang Nain

Rate this post

HIDUPKATOLIK.com  Pw S. Monika. 2 Tes 1:1-5.11b-12; Mzm. 96:1-2a,2b-3,4-5; Luk 7:11-17

DALAM bacaan pertama hari ini, Paulus menulis surat kepada jemaat di Tesalonika (2 Tes 1:1-5.11b-12). Paulus digambarkan sangat bangga pada jemaat yang ia bina, karena mereka bertumbuh dalam iman, kasih dan kesabaran. Jemaat Tesalonika tabah menghadapi penganiayaan dan penindasan.

Jemaat di Tesalonika telah mengalami transformasi yang luar biasa di bawah bimbingan Roh Kudus yang selalu menyertai mereka. Dalam suratnya ini, Paulus juga menegaskan bahwa penderitaan dan keberhasilan sebagai umat beriman bukanlah tujuan utama dari panggilan hidup kristiani.

Mengapa demikian? Sebab di akhir sapaannya, Paulus mengingatkan jemaat di Tesalonika bahwa tujuan dari semua proses beriman itu adalah supaya nama Yesus, Tuhan kita dimuliakan dalam hidup para pengikutnya. Kristuslah yang tinggal di dalam diri jemaat-Nya.

Dan bila kita setia dalam proses transformasi kita, kita bisa tinggal di dalam Dia. Jadi, bila disimpulkan, dasar dan tujuan dari hidup Kristiani adalah bersatu dengan Kristus. Bacaan Injil mengungkap pengalaman seseorang yang hampir kalah dan menyerah dalam proses transformasi hidupnya.

Dikatakan, seorang janda yang sedang meninggalkan Kota Nain untuk menguburkan anak laki-laki tunggalnya. Nain artinya kota keindahan. Posisi si janda dan rombongannya yang hendak keluar dari pintu gerbang Nain adalah simbol peralihan hidup si janda dari keindahan menuju kehancuran.

Kematian seorang anak laki-laki bagi seorang janda artinya sebuah kehancuran total bagi ibunya yang janda. Yesus tahu situasi hidup yang sedemikian itu. Pertemuan si janda dengan Yesus membawa sebuah keselamatan.

Bukan cuma kebangkitan dari anak muda ini, tetapi juga sebuah pemulihan bagi hidup si janda. Semoga semua proses transformasi kita dalam Yesus juga mencapai pemulihan dan keselamatan serta kemuliaan Tuhan di tengah dunia sekitar kita.

 

Pastor Joseph Ferry Susanto
Imam Keuskupan Agung Jakarta, Dosen Kitab Suci Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara

ARTIKEL SEBELUMNYA
ARTIKEL SELANJUTNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles