HIDUPKATOLIK.com – Yeh. 12:1-12; Mzm. 78:56-57,58-59,61-62; Mat. 18:21-19:1
BACAAN hari ini berbicara tentang kehidupan jemaat. Bagaimana pun juga, jemaat Kristiani terdiri dari orang-orang yang tidak sempurna. Karena ketidaksempurnaan ini, tidak mengherankan bahwa tidak jarang terjadi konflik, kesalahpahaman, atau perpecahan, di dalam jemaat.
Agar keutuhan jemaat tetap terjaga, maka solusinya adalah kesediaan untuk meminta maaf dan mengampuni. Bacaan kita berbicara tentang pengampunan. Ini tidak mudah dan butuh perjuangan hebat.
Bacaan hari ini dibuka dengan pertanyaan Petrus, “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?”
Usulan Petrus untuk mengampuni selama tujuh kali sebenarnya mencerminkan ketidaksabaran Petrus untuk mengampuni. Mengampuni, ya; tetapi hanya sampai tujuh kali – jumlah yang masih bisa dihitung dengan jari. Tetapi, Tuhan menyebut jumlah yang praktis unlimited, tujuh puluh kali tujuh kali!
Lalu? Prinsip ini sebenarnya kita ucapkan setiap hari ketika kita mendoakan doa Bapa Kami: “Ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami”. Bagaimana kita menghidupi doa Tuhan ini?
Pastor Dr. V. Indra Sanjaya
Dosen Kitab Suci Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta