HIDUPKATOLIK.com – MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi mengaku bangga dengan SMA Kolese de Britto, Yogyakarta yang terus berkontribusi dalam berbagai pengembangan dan pembangunan pendidikan di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam seminar bertema, “Harmoni dalam Keberagaman” yang diselenggarakan Paguyuban Alumni SMA Kolese de Britto.
Seminar ini diadakan menyambut ulang tahun ke 70 (lustrum XIV) SMA de Britto di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Kamis, 26/7. Kolese de Britto mengajarkan menghargai perbedaan, menjunjung tinggi kesetaraan dan keadilan, memberikan perhatian keunikan individu, dan kebebasan secara bertanggung jawab.
“Saya kira ini relevan dengan sistem pendidikan moderen yang sedang dikembangkan Kemendikbud, terutama melalui program penguatan pendidikan karakter (PPK) yang sedang kita gulirkan,” sebut Muhadjir.
Mendikbud menyebut pula salah satu kelemahan pendidikan di Indonesia, yakni sistem klasikal, yang menyetarakan siswa dan cenderung mengabaikan keunikan individu. Menurutnya, di SMA de Britto keunikan individu siswa dijadikan bagian atau pendekatan.
“Justru ini yang sedang kami kembangkan di sekolah-sekolah, agar keunikan masing-masing anak dibiarkan tumbuh. Syukur sekolah ikut mendorong, membentuk menjadi pegangan hidupnya sehingga karakter siswa terbentuk,” harapnya.
Pembicara lain dalam seminar ini adalah Kepala Bappenas Bambang Permadi Soemantri Brojonegoro; anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Ahmad Syafii Maarif; mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD; Direktur The Wahid Institute Yenni Wahid; dan peneliti senior Center for Strategic and Internastional Studies (CSIS) J. Kristiadi.
H. Bambang S (Yogyakarta)