web page hit counter
Minggu, 22 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Yosef Totok Pujianto: Terima Kasih Sang Maestro

3.6/5 - (7 votes)

HIDUPKATOLIK.com “BAPA yang di Surga kami berdua. Bersujud di depan-Mu di altar mulia. Saling mengucap kata berserah setia. Ingin hidup berdua dengan penuh cinta”. Inilah penggalan lagu berjudul “Berkatilah” karya Yosef Totok Pujianto.

Lagu ini dipilih Tim Membangun Rumah Tangga (MRT) dan Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) sebagai lagu kategori kelompok A yang memiliki bobot liturgis. Dengan begitu, lagu ini dapat dipilih Dok. Pribadi sebagai pengiring dalam sebuah Misa Pernikahan.

Seminggu yang lalu, dunia lagu liturgi Indonesia kehilangan salah satu penggubah lagu terbaik. Totok meninggal dunia di kediamannya Jatiwaringin, Bekasi, Minggu, 10/6, dalam usia 62 tahun karena telah lama menderita kanker usus. Lagu “Berkatilah” yang dipersembahkan bagi pengantin baru ini akan menjadi kenangan dalam perkembangan lagu liturgi.

Totok juga menggubah lagu “Bapa Kami”. Hingga kini, lagi ini masih terus terdengar dalam setiap Perayaan Ekaristi di KAJ. Lagu ini juga yang dinyanyikan dalam Misa Requiem di Gereja Santo Leo Agung, Jakarta Timur.

Totok dilahirkan di Yogyakarta 18 Maret 1956. Suami dari A Sri Pudiastuti meninggalkan seorang anak Benedictus Satrio Wibisono (28). Selama hidupnya, ia sangat aktif menggereja terutama menggubah lagu-lagu liturgi.

Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo terkesan dengan karya-karya Totok. Dalam setiap kunjungan ke paroki, Mgr Suharyo jamak mendengar dan terbawa dalam doa setiap mendengar alunan melodi dan lirik karya Totok. Salah satu yang diingat Mgr Suharyo adalah lagu “Bapa Kami”. “Itu berarti lagu karangan Almarhum menyentuh rasa umat yang beribadah.” ungkap Mgr Suharyo.

 

Willy Matrona

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles