web page hit counter
Minggu, 22 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Selingkuh dengan Pacar Teman

Rate this post

HIDUPKATOLIK.com – Salam, Romo. Saya Cecik, perempuan, 24 tahun. Saat ini saya bingung karena sudah sekitar sembilan bulan ini saya menjalani hubungan gelap dengan pacar teman saya. Kami menyimpan rahasia ini. Ketika pacar saya itu duduk atau bepergian bersama teman saya, saya bersikap masa bodoh. Prinsip saya, yang penting saya sudah punya pacar dan teman saya itu tidak tahu hubungan yang kami jalani.

Akhir-akhir ini, rasa cemburu mulai muncul. Saya sudah tidak senang jika pacar saya pergi dengan teman saya tersebut. Saya sering marah-marahin dia. Saya tidak mau kehilangan. Hubungan kami sesungguhnya tidak sekadar pacaran. Saya sudah bersetubuh dengannya.

Sebenarnya saya juga tidak tega merebut pacar teman saya itu. Saya tahu teman saya itu sangat mencintainya. Saya juga malu dan tidak berani mengatakan sejujurnya kepada teman saya tersebut, kalau saya sudah selingkuh dengan pacarnya, bahkan sudah bersetubuh. Apa yang harus saya lakukan Romo? Saya sangat tertekan. Saya ingin bunuh diri saja daripada hidup tertekan seperti ini.

Cecik, Surabaya

Yang terkasih Cecik, semoga engkau dalam keadaan baik dan berkehendak baik pula untuk menyelesaikan masalah ini dengan lapang dada dan kepala dingin. Rahmat dan pertolongan Allah sungguh amat engkau perlukan dalam menyelesaikan masalah yang kompleks ini. Seperti yang engkau akui sendiri, hubungan gelapmu ini membuatmu tinggal dalam kegelapan. Suara hati nuranimu, yang merupakan suara Roh Kudus sendiri, sedang mengusik mu karena Dia menyukai engkau berada dalam terang-Nya, sedangkan engkau memilih tinggal dalam gelap. Inilah yang menyebabkanmu gelisah.

Berbicara terus terang, bukan saja dirimu yang tinggal dalam gelap, tapi engkau mengajak orang lain tinggal dalam kegelapan. Kejahatan akan melahirkan kejahatan. Engkau sudah memulainya dengan berselingkuh, lalu mengkhianati temanmu sendiri, dan kemudian lahirlah kejahatan lain yang berupa hubungan seks di luar nikah. Kemudian, kegelapan ini membuatmu tak berdaya dan memberimu ide yang amat buruk, yakni bunuh diri. Lihatlah kejahatan telah beranak-pinak! Inilah yang menambah berat situasimu. Apakah engkau mau tetap tinggal dalam kegelapan seperti ini? Saya sungguh berharap tidak!

Rasul Paulus mengingatkan kita, “Hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran… Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu” (Ef 5:8.11). Tentu engkau bertanya bagaimana caranya menelanjangi perbuatan-perbuatan ini. Yesus sendiri mengajarkan ketegasan pada kita, sabda-Nya: “Jika ya hendaklah kamu katakan ya; jika tidak, hendaklah kamu katakan tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.” (Mat 5:37).

Suatu tantangan yang sulit? Memang sulit! Mengikuti Yesus Kristus tidaklah mudah. Namun, ingatlah bahwa kita tidak hanya diajak untuk mengikuti-Nya, namun diberi rahmat kekuatan untuk mengikuti- Nya. Inilah kabar gembira itu, bahkan para pendosa berat mendapatkan rahmat yang melimpah ruah ini. Cecik, bukalah hatimu untuk menerima rahmat agung ini!

Saran praktis saya, datanglah kepada seorang imam untuk mengakukan dosamu, sekaligus memohon konsultasi dengan beliau untuk menentukan langkah-langkah praktis apa yang dapat kamu lakukan untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, engkau secara pribadi hendaknya menerima prinsip bahwa engkau mesti meletakkan masalah ini di bawah terang Allah, mengakui dosamu, memohon ampun dariNya; dan dengan bijak namun berani, segera mengakhiri hubungan yang amat tidak sehat ini. Mengenai berterus terang pada temanmu engkau perlu mempertimbangkan caranya dengan penuh kebijaksanaan, tetap disertai dengan semangat untuk berterus terang. Rekonsiliasi itu selalu mungkin jika engkau juga melibatkan rahmat Allah dalam usahamu ini.

Bersikaplah sebagai ksatria, Cecik! Allah akan memberkatimu dengan melimpah.

Dr Benny Phang Ocarm

HIDUP NO.27, 6 Juli 2014

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles