HIDUPKATOLIK.com – Kunjungan Presiden Federal State Of Micronesia (FSM), Pieters Martin Cristian di Indonesia berlanjut ke Ambon sejak 20-22/7, usai diterima Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor pada Rabu, 18/7 lalu sebagai tamu negara.
Dalam kesempatan itu, Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Amboina, Pastor Berry Rahawarin, Pr berkesempatan memimpin perayaan Ekaristi Kudus yang berlangsung pada Minggu, 22/7, dihadiri oleh Presiden Christian, keturunan generasi ketiga Indonesia di Mikronesia dari desa Haria, pulau sekaligus Kecamatan Saparua di Maluku Tengah, provinsi Maluku.
Kesempatan itu diperoleh sesuai tugas yang diberikan oleh Uskup Keuskupan Amboina, Mgr Petrus Canisius Mandagi, MSC untuk menggantikan beliau dalam menyambut kedatangan Presiden Christian di Gereja Katedral Ambon.
Sebelum berkat diberikan, dalam sambutan singkatnya Presiden Christian mengakui tentang banyaknya hal yang bagus di tanah Ambon, khususnya tentang kerukunan antar umat beragama.
Lebih lanjut, Presiden yang akan berusia 71 tahun pada 16 Oktober mendatang itu mengatakan bahwa kunjungan ke Ambon bukan sekadar untuk berjumpa kembali dengan asal-usulnya, tetapi terutama menemukan imannya.
Pastor Berry menambahkan bahwa Presiden yang telah menjabat sejak 2015 tersebut turut mengamini isi khotbah yang mengungkapkan bahwa dirinya juga merupakan gembala bagi masyarakat di negaranya. “Dalam konteks itu, beliau mengajak semua yang hadir untuk memperhatikan perkembangan anak-anak kita yang kelak menjadi gembala di masa depan.”
Pada akun instagram @jokowi, yang diakses pada Kamis, 19/7, Presiden Jokowi mengungkapkan tentang kedua negara yang bertetangga, “Keduanya negara kepulauan, dengan Mikronesia yang memiliki 600 pulau dan Indonesia dengan 17.000 pulau,” tutur Jokowi.
Hal itulah yang menjadi dasar kerja sama antara Indonesia dengan Mikronesia. Presiden Jokowi sempat menawarkan pesawat N-219 yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia kepada Presiden Christian untuk keperluan transportasi antar-pulau.
Ketika memimpin misa di Gereja Katedral St Fransiskus Xaverius Ambon, Pastor Berry turut mengungkapkan kesannya yang mendalam, dimana perayaan misa turut dipadati oleh umat setempat dengan khidmat dan sukacita.
Umat merasa diteguhkan imannya karena dalam kunjungan kenegaraan, Presiden Mikronesia itu masih menyempatkan diri untuk merayakan Ekaristi Kudus di hari Minggu bersama mereka. “Hal tersebut sinkron dengan isi homili, yang menggaris-bawahi tema tentang gembala yang memiliki hati bagi kawanan dombanya,” imbuh Pastor Berry.
Pastor kelahiran Langgur (Kei kecil, Maluku Tenggara) pada 26 Oktober 1970 itu juga turut bersyukur atas pengalaman berjumpa dengan Presiden Christian, “seorang pribadi yang sangat ramah, sederhana dan beriman,” pungkasnya.
Selain bertugas sebagai Vikjen Keuskupan Amboina, Pastor Berry mengemban tugas sebagai Ketua Komisi Liturgi, Ketua Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Katolik St Yohanes Penginjil, Ambon, dan dosen di Seminari Tinggi St Fransiskus Xaverius Ambon.
Beberapa imam turut mengikuti perayaan misa pada Minggu itu, antara lain (dari kiri-kanan) Pastor Regen Renwarin, Pastor Damy Laiyan, Pastor Patris Angwarmas, Pastor Zeno Ngutra, Presiden Federasi Mikronesia Pieters Martin Cristian, Pastor Berry Rahawarin (selebran utama misa), Pastor Steven Warawarin, dan Pastor Pius Titirlolob.
Antonius Bilandoro