HIDUPKATOLIK.com – Yer. 3:14-17; Yer. 31:10,11-12ab,13; Mat. 13:18-23.
YESUS memulai perumpamaan dengan sebuah panggilan kepada para pendengar-Nya untuk “mendengarkan”. Mereka memang mendengarkan perumpamaan itu, namun mereka tidak mengertinya. Penginjil mencoba untuk menjelaskan mengapa tidak semua orang mengerti perumpamaan itu.
Tanggapan negatif terhadap misi Yesus mengingatkan penulis Injil pada reaksi orang-orang Israel terhadap khotbah Nabi Yesaya (Yes 6:9-10). Sama seperti pada zaman Nabi Yesaya, para murid di zaman Yesus pun mendengarkan-Nya, namun tidak dengan hati.
Oleh sebab itu, Allah belum mendirikan kerajaan-Nya di dalam hati mereka. Tuhan menghendaki agar benih sabda-Nya jatuh di hati kita yang subur sehingga dapat berbuah banyak, namun kebanyakan hati kita masih seperti semak duri. Kita menerima Sabda Allah, namun tidak berakar dan tidak bertumbuh karena beban hidup. Kiranya kita memelihara dan menjaga lahan hati kita agar kebaikan dapat bertumbuh.
Sr Dr Grasiana PRR
Doktor Teologi Biblis dari Pontificio Universitas St Tomas Aquinas Angelicum Roma