HIDUPKATOLIK.com – Pesta St. Yoakim dan Ana, Orangtua SP. Maria. Sir. 44:1,10-15; Mzm. 132:11,13-14,17-18; Mat. 13:16-17.
SETELAH Yesus menyampaikan perumpamaan tentang penabur, Ia memuji bahagia murid-murid-Nya, “…berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar” (13:16). Ucapan bahagia seperti itu biasa terdengar di kalangan orang Israel, ditujukan kepada seseorang yang mendapat keuntungan, sebagai tanda berkat Tuhan. Yesus memuji bahagia “mata” dan “telinga” para murid-Nya.
Mata dan telinga adalah dua organ tubuh yang sangat urgen untuk manusia. Mereka “berbahagia” karena yang mereka lihat dengan mata adalah “Kerajaan Allah itu sendiri, yakni Yesus,” dan yang mereka dengar dengan telinga adalah “sabda dan perbuatan-Nya”.
Bagaimana ucapan “bahagia” itu dialami dalam konteks sekarang? Melalui berbagai media atau pun situasi nyata, “mata” dan “telinga” kita melihat dan mendengar sekian banyak berita buruk: perang, pemerkosaan, penculikan, pembantaian, kecanduan alkohol dan narkotik, yang dapat mematikan rasa kepekaan kita dan mengurangi semangat hidup daripada membuat kita merasa diberkati dan berbahagia.
Kita belajar dari orang tua bunda Maria, St. Yoakim dan Ana, di tengah situasi yang sulit, “mata” dan “telinga” mereka masih lebih tajam melihat dan mendengarkan kehendak Tuhan.
Sr Dr Grasiana PRR
Doktor Teologi Biblis dari Pontificio Universitas St Tomas Aquinas Angelicum Roma
Ditambah lagi perkataan kotor yang dikeluarkan dari mulut orang2 didekat kita,entah itu famili,teman dll.sangat menyedihkan.Moga Tuhan membimbing mereka kearahNya,Amen