HIDUPKATOLIK.com – AIR yang ada di dalam tanah adalah hak tanah, manusia karena hidup di atas tanah, sudah sepatutnya hanya memanfaatkan air yang ada di atas permukaan tanah. Salah satu yang dapat dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan manusia akan air adalah air hujan.
Filosofi ini disampaikan Pastor Vincentius Kirjito saat berbicara dalam workshop Ionisasi Air di Wisma Hijau, Depok, Jawa Barat, 7/7. Pastor Kirjito menjelaskan, air hujan yang selama ini ditinggalkan manusia, sebenarnya memiliki manfaat yang luar biasa. Ia menunjukkan air hujan di Indonesia memiliki kandungan mineral terlarut (total dissolved solid/ TDS) di bawah 20 miligram per liter (mg/l).
Air hujan ini dapat menjadi bahan dasar air ionisasi, yaitu dengan cara dialirkan listrik searah. “Setelah dialirkan listrik maka air akan terionisasi.” Tubuh manusia setelah melewati aktivitas yang padat maka PH darahnya akan turun.
Pastor Kirjito menjelaskan dengan minum air yang telah diionisasi maka PH darah manusia dapat stabil lagi ke dalam kondisi normal. “Dengan meminum air hasil ionisasi yang memiliki nilai PH delapan atau sembilan, maka kondisi PH darah akan naik lagi.”
Pastor Kirjito menjelaskan dalam usaha ini sangat cocok menggunakan air hujan. Menurutnya, air hujan sebenarnya memiliki manfaat yang banyak. Kandungan bahan-bahan mineral dalam air hujan sedikit dibanding sumber air yang lain. “Air putih tidak pernah memiliki efek samping, sebanyak mungkin diminum tidak mengandung resiko bagi tubuh manusia.”
Antonius E. Sugiyanto
Selamat pagi
Mohon keterangan bagaimana cara membuat ionisasi air?
Apakah air kemasan atau sumber lain selain air hujan boleh di ionisasi?
Terima kasih