HIDUPKATOLIK.com – Mi. 7:14-15,18-20; Mzm. 84:2-4,5-6,7-8; Mat. 12:46-50
INJIL mengisahkan keprihatinan ibu dan saudara-saudari Yesus yang datang untuk menjumpainya, ketika Ia sedang mengajar orang banyak. Kemungkinan mereka mendengar bahwa Ia kerasukan dan karena itu dikerumuni orang banyak. Mereka berpikir bahwa itu semua berpengaruh terhadap kesehatan mental-Nya.
Tetapi Yesus tidak menderita gangguan mental, Ia juga bukan seorang fanatik religius. Dia melakukan kehendak Tuhan dengan memenuhi kebutuhan rohani orang lain. Dalam hal ini, Yesus tidak mengizinkan keluarga duniawi-Nya mencegah Dia dari pelayanan-Nya. Di sini, Yesus bukan bersikap tidak hormat terhadap ibu-Nya dan saudara-saudari-Nya dan Dia juga tidak menyangkal mereka.
Dia hanya membiarkan mereka untuk tahu bahwa “ikatan kekeluargaan duniawi”, tidak sepenting “ikatan kekeluargaan spiritual” yakni mereka yang mendengarkan firman-Nya dan melaksanakan-Nya.
Yesus menunjukkan bahwa “kekeluargaan baru yang dibangun didasarkan pada kehendak untuk melaksanakan sabda Tuhan.” Siapa yang melayani kehendak Tuhan, dialah ibu, saudara dan saudari-Nya.
Sr Dr Grasiana PRR
Doktor Teologi Biblis dari Pontificio Universitas St Tomas Aquinas Angelicum Roma