HIDUPKATOLIK.com – KONGRES Maria baru saja dilaksanakan di Paroki Maria Bunda Karmel Tomang. Peserta kongres berskala nasional ini tidak lain adalah kongregasi dan komunitas awam yang memiliki spiritualitas Maria.
Di antara ratusan delegasi komunitas, tampak seorang peserta yang “ganjil”. Yohanes Ervin duduk di bagian tengah deretan kursi peserta. Ia menjadi satu-satunya peserta yang tergolong masih “bocah”. Rata-rata peserta kongres berusia di atas 30 tahun. Sementara Ervin, begitu ia disapa, baru berusia 13 tahun.
Siswa SMP Strada Bhakti Wiyata Bekasi, Jawa Barat ini mengikuti seluruh rangkaian kongres selama dua hari itu. “Kongres hari pertama kan mulai pada sore hari. Begitu jam pulang sekolah, saya langsung ganti baju, lalu jalan sekencang-kencangnya menuju stasiun,” kisahnya.
Ervin mengaku tak ingin melewatkan Seminar Maria Bunda Pemersatu karena rasa ingin tahunya yang sangat besar. “Äpalagi dari informasi yang saya dapatkan, banyak kaum religius dari berbagai kongregasi di Keuskupan Agung Jakarta dan keuskupan-keuskupan lain yang terlibat. Saya sangat tertarik,” ujar pelajar yang bercita-cita menjadi imam ini.
Pada hari kedua yang jatuh pada tanggal merah, Ervin diantar oleh orangtuanya untuk mengikuti kongres sejak pagi. Meski tak ditemani, Ervin tetap menikmati kongres ini. Ia mengatakan dengan berkumpulnya tarekat-tarekat dari seluruh nusantara, pengetahuan akan devosi kepada Bunda Maria juga semakin diperkaya. “Melalui kongres ini, kita semua dihimpun menjadi satu dan bisa berbagi pengalaman iman bersama Bunda Maria.”
Hermina Wulohering
