HIDUPKATOLIK.com – TAHBISAN adalah bunyi peluit yang menandakan dimulainya
pertandingan atau serangan yang sebenarnya. Jangan berleha-leha sebab awal pertandingan menuntut perjuangan untuk mencapai kemenangan. Demikian disampaikan
Abbas Pertapaan Santa Maria Rawaseneng, Temanggung, Jawa Tengah dalam Misa pentahbisan dua Rahib Trapist OCSO di Biara Santa Maria, Kamis, 28/6.
Dalam momen ini, dua rahib menerima tahbisan imam dari Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko. Tahbisan imam OCSO adalah tahbisan istimewa. Mgr Rubi mengungkapkan, dua imam yang ditahbiskan ini memilih untuk hidup dalam pertapaan. Mereka akan mengalami kesunyian sebagai jalan bertemu Tuhan. “Mari kita mendukung mereka dalam doa,” pesan Mgr Rubi.
Dua rahib yang menerima tahbisan ini adalah Pastor Daniel Naruh OCSO dari Paroki St Yosef Pringsewu Lampung dan Pastor Yulius Darwanto OCSO dari Paroki St Kristoforus Grogol, Jakarta.
Sementara itu, pada Jumat, 29/6, Mgr Rubiyatmoko juga menahbiskan 12 Diakon calon
imam Keuskupan Agung Semarang dan satu Diakon calon imam Serikat Xaverian di Kapel Seminari Tinggi Kentungan, Yogyakarta.
Mereka yang menerima Sakramen Imamat adalah Pastor Petrus Dwi Purnomo Adi dari Paroki Wonogiri, Pastor Sebestianus Prasetya Aditama Nagara dari Paroki Klaten, Pastor Lukas Ivan Sanjaya dari Paroki Bantul, Pastor Antonius Invarien Alpha Andriyanto dari Paroki Sukoharjo, Pastor Andreas Khrisna Gunawan dari Paroki Kalasan, Pastor Yohanes
Sigit Heriyanto dari Paroki Ganjuran, Pastor Thomas Ari Wibowo dari Paroki Klepu, Pastor Antonius Hendri Atmoko dari Paroki Sukoharjo, Pastor Paulus Tri Ardhianto dari Paroki Wates, Pastor Gerardus Djoko Surawidjaja dari Paroki Kebondalem, Diakon Oktavianus Eka Novi Setyanta dari Paroki Klepu dan Pastor Robertus Kardi SX dari Paroki Ruteng.
Angga Prasetyo (Yogyakarta)