HIDUPKATOLIK.com – Pw. St. Benediktus, Abas. Hos 10:1-3,7-8,12; Mzm. 105:2-3,4-5,6-7; Mat. 10:1-7
KITA mendapat gambaran semakin jelas tentang bangsa yang tidak tahu diri dan menderita frustrasi akibat kemurtadan. Sekilas terkesan, Allah adalah pribadi yang keras menghukum umat-Nya. Tidak demikian.
Kita diajak menatap realitas tentang Allah yang sedemikian berbelas kasih sehingga tidak dapat berkompromi terhadap dosa. Ia mengutus para nabi yang mewartakan pesan-Nya: “Kembalilah kepada-Ku.” Allah bertindak, artinya Ia membiarkan rahmat-Nya mengalahkan murka-Nya.
Sebesar apapun dosa manusia, kerahiman Allah jauh lebih besar. Tindakan Allah menyelamatkan umat-Nya memuncak dalam diri Yesus, yang rela taat sampai mati dan ingin berbagi tugas mulia dengan murid-murid-Nya.
Untuk itu Yesus melakukan pemilihan kedua belas murid yang melambangkan dua belas suku bangsa Israel. Universalitas keselamatan Allah merupakan pesan sekaligus bukti cinta-Nya yang tanpa kecuali dan tanpa takaran.
Yesus memberi tugas kepada para murid termasuk kuasa yang dibutuhkan untuk melaksanakannya. Dengan susah payah Yesus membimbing mereka berdua belas, bukan hanya dengan kata, namun sampai menyerahkan hidup-Nya bagi mereka.
Tak jarang Yesus menegur dan mempertanyakan kedegilan hati mereka yang sering dinodai ambisi dunia. Tapi akhirnya, mereka mendapat rahmat iman yang mengantar mereka menuju kerelaan seperti Sang Guru, yakni mati demi keselamatan banyak orang.
Monica Maria Meifung
Alumna Prodi Ilmu Teologi STF Driyarkara Jakarta