HIDUPKATOLIK.com – 2Raj. 22:8-13;23:1-3; Mzm.119:33,34,35,36,37,40; Mat. 7:15-20
Karisma kenabian juga merupakan tema yang tetap aktual pada zaman kita. Banyak orang merasa terpanggil. Sering dengan tanda-tanda khusus kenabian, lalu tampil sebagai panutan bagi umat. Namun, sebagaimana terjadi dalam sejarah, selalu sulit membedakan mana nabi palsu dan mana nabi sejati.
Persoalannya adalah bahwa mereka datang “dengan menyamar seperti domba.” Artinya, seperti salah seorang dari antara kita, atau tampil sebagaimana seorang murid sejati. “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka,” kata Yesus (Mat. 7:16).
Nabi sejati barangkali malah tidak mau tampak sebagai panutan, tetapi teladan hidup dan pengorbanannya mampu menjadi contoh yang memberi kekuatan dan pengharapan, meneguhkan dan membangun umat.
Nabi palsu berbuat sebaliknya, sekali pun tidak langsung nampak, karena “mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. (Mat. 24:24).
Akan selalu ada dalam setiap zaman dan setiap komunitas, orang-orang yang hanya mau memanfaatkan kesempatan demi kepentingan sendiri, namun efek distruktifnya bagi komunitas cepat atau lambat akan dapat dicermati juga.
Membangun komunitas yang profetik itulah tugas yang lebih sulit karena buahnya bukan personal saja, tetapi juga komuniter dan pasti lebih misioner.
Pastor Vitus Rubianto Solichin SX
Dosen Kitab Suci STF Driyarkara Jakarta