HIDUPKATOLIK.com – Paus Fransiskus pada Sabtu, 16/6 lalu menyampaikan, praktik melakukan aborsi setelah tes pra-kelahiran dilakukan hingga menemukan kemungkinan adanya cacat lahir, adalah semacam usaha versi Nazi yang menciptakan ras murni, dengan menghilangkan yang terlemah.
Dalam pidato panjang yang disampaikan diluar kepala dihadapan anggota konfederasi asosiasi keluarga Italia, Paus Fransiskus menyatakan,”Anak-anak harus diterima ketika mereka dilahirkan, sebagaimana Tuhan telah mengirimkan mereka, seperti yang Tuhan izinkan, bahkan pada waktu mereka sakit,” katanya.
Bapa Suci turut berbicara tentang tes pra-kelahiran, untuk menentukan apakah janin (fetus) memiliki penyakit atau kelainan bentuk atau cacat.
“The first proposal, in that case, is ‘Should we get rid of it’? The killing of children. And to have a more tranquil life, an innocent is done away with,”(“..dalam hal ini, ‘haruskah kita membuangnya’? Pembunuhan anak-anak. Dan untuk memiliki kehidupan yang lebih tenang, orang yang tidak bersalah disingkirkan,”) katanya.
Paus Fransiskus mengingatkan tentang kekejaman yang dilakukan Nazi pada masa perang dunia kedua, demi mengejar kemurnian ras. Ketika itu, di bawah program eugenika Nazi, ratusan ribu orang secara paksa disterilisasi dan puluhan ribu manusia terbunuh dalam usaha “membersihkan” rantai keturunan mereka yang cacat fisik atau ketidak-mampuan kognitif.
“Saat ini”, kata Paus, “sejumlah orang melakukan hal yang sama dengan sarung tangan putih.”
Sumber: Reuters (Philip Pullella)
Diterjemahkan/ diunggah oleh: A.Bilandoro