HIDUPKATOLIK.com – Tahun ini tampaknya menjadi tahun kedua kunjungan Pastor FX Widyatmaka SJ dan rombongan ke rumah ayah mertua kami, Suwahjuhadi Mertosono (akrab disapa Papi Wahyu) dengan maksud silahturahmi Idul Fitri di tahun ini.
Pada sore harinya, rombongan para biarawati dari komunitas Suster Carolus Borromeus (CB), sahabat Ibu mertua akan kembali mendatangi rumah mertua kami untuk maksud yang sama.
Jika KAJ mencanangkan tahun 2018 sebagai tahun persatuan dengan ajakan untuk mengamalkan Pancasila karena kebhinnekaan kita, maka keluarga besar Wahyu telah memulai dari papi Wahyu dan Titi Suwahjuhadi, isterinya.
Pasangan ini telah menunjukkan kepada anak dan cucunya bahwa perbedaan agama dalam menjalin relasi bukanlah faktor penghambat. Walaupun bukan pasangan “ideal” dalam konteks pernikahan sebaiknya dilakukan dengan pasangan seiman, namun relasi yang intim dari mereka berdua menjadi saksi hidup (living example) bagi kami, anak dan cucunya bahwa perbedaan agama tidak dapat dijadikan alasan untuk membina relasi yang damai dengan sesama.
Santa Teresa dari Kalkuta mengatakan, “the fruit of silence is prayer. The fruit of prayer is faith. The fruit of faith is love. The fruit of love is service. The fruit of service is peace”.
Buah yang sama kami rasakan saat ini, dimana damai ada di dalam keluarga besar kami, dan wajar jika anak dan cucu menanti kakung dan pakde-nya pulang dari Sholat Ied untuk kemudian bersama merayakan Idul Fitri, merayakan kemenangan mereka dalam melawan hawa nafsu dan kehendak jahat lainnya saat sedang berpuasa di bulan Ramadhan. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1439H. Maaf lahir bathin.