HIDUPKATOLIK.com – Pw S. Barnabas, Kis. 11:21b-26;13:1-3; Mzm. 98:2-3ab,3c–4,5-6; Mat.10:7-13
MELALUI kotbah dan pengajaran-Nya Yesus mempersiapkan murid–murid untuk meneruskan pewartaan akan Kerajaan Allah. Ia mengutus mereka pergi untuk bersaksi tentang Kerajaan Allah dengan sebuah perintah: “Sembuhkanlah orang sakit, bangkitkanlah orang mati, tahirkanlah orang kusta dan usirlah setan-setan” (5:8).
Dapat dibayangkan, apakah murid-murid pada waktu itu yakin bahwa mereka dapat melakukan mukjizat-mukijizat seperti Yesus?
Permintaan Yesus itu menuntut sikap iman dan penyerahan total mereka kepada Allah. Mukjizat-mukjizat itu hanya dilakukan dengan mengandalkan kuasa dan kekuatan Allah. Di luar itu tidaklah mungkin.
Hari ini Gereja memperingati St. Bernabas, teman seperjalanan Paulus, yang diutus mewartakan Injil di Antiokhia (Kis. 11:22). Kehadirannya meneguhkan iman mereka yang telah dibaptis.
Yesus meminta mereka pula untuk tidak membawa apa-apa dalam perjalanan. Ini bukan persoalan ekonomi dan uang, namun persoalan “hati” yang bebas dan tidak terikat, entah pada harta atau pun berbagai tawaran lain yang dapat menghalangi pewartaan kerajaan Allah.
Bila diamati dengan teliti, dunia di mana kita berada sekarang juga banyak jenis penyakitnya. Mungkin apa yang kita lakukan tidak sehebat para murid dulu. Namun, bagaimana kuasa dan kekuatan Allah dinyatakan melalui kehadiran para pengikut-Nya?
Sr Grasiana PRR – Doktor Teologi Biblis dari Pontificio Universitas St. Tomas Aquinas Angelicum Roma