HIDUPKATOLIK.com – Perayaan Wajib St Filipus Neri; Yak. 5:13-20; Mzm. 141:1-2,3,8; Mrk 10:13-16.
BEBERAPA saat sebelumnya, ketika Yesus berbicara tentang yang terbesar di antara para murid (Mrk 9,33-37), Yesus berbicara amat positif tentang anak-anak. Ia memeluk seorang anak dan berkata, “Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”
Kini ketika orang datang membawa anak-anak kepada Yesus, para murid-Nya memarahi orang-orang itu. Mungkin para murid lupa? Yesus akhirnya memarahi murid-murid-Nya. Yesus kemudian berkata, “Siapa saja yang tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya” (ay. 15).
Dalam bahasa Indonesia, firman Tuhan ini agak mendua: apa maksudnya? Menyambut Kerajaan Allah seperti menyambut seorang anak kecil? Atau seperti seorang anak kecil menyambut Kerajaan Allah?
Teks asli menunjukkan yang kedua yang dimaksud: seperti seorang anak kecil yang menyambut Kerajaan Allah. Ini mirip dengan pembukaan Sabda Bahagia. “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Mat 5,3). Lalu mengapa anak kecil?
Lalu? Kalau begitu apa hebatnya anak kecil? Cara menerima Kerajaan Allah yang macam apa yang diharapkan Yesus?
Yang jelas, anak kecil tidak punya prestasi apa-apa yang bisa diandalkan untuk mendapatkan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah melulu sebuah anugerah gratis yang diberikan kepada manusia. Di hadapan sebuah anugerah kita hanya bisa bersyukur. Maka, sudahkah kita mengucap syukur hari ini?
Pastor V. Indra Sanjaya – Imam Keuskupan Agung Semarang, Dosen Kitab Suci Pasca Sarjana Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
