HIDUPKATOLIK.com – KETERSEDIAAN guru agama Katolik di Indonesia cukup memprihatinkan. Khususnya, di sekolah negeri. Di sana, banyak anak Katolik yang
tidak mendapatkan pelajaran agama dari guru agama Katolik.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama Eusabius Binsasi mengakui, ketersediaan sarjana pendidikan Agama Katolik saat ini tidak cukup.
Pria yang dilantik April 2014 silam ini menambahkan pihaknya selalu berusaha agar pemerintah hadir di tengah umat, dengan mendukung pemenuhan kebutuhan
guru. Ia menjelaskan, saat ini guru agama Katolik tersebar di Indonesia sebanyak 11 ribu.
Dengan kondisi ini pendidikan dasar di Indonesia masih membutuhkan 42 ribu guru agama Katolik. “Indonesia membutuhkan lebih banyak guru agama Katolik.” Eusabius berharap para sarjana pendidikan Agama Katolik dengan berbagai cara berjuang membantu umat Katolik menjadi lebih bermutu.
“Kebutuhan kita masih sangat besar, tetapi memang SDM-nya terbatas. Penyediaan guru agama ini juga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah setempat. Bimas berusaha menyiapkan guru-guru agama yang berkualitas, agar bisa tetap bersaing di masyarakat,”
pungkasnya.
Aloisius Johnsis
Terlalu banyak lips service, Sangat banyak lulusan S1 Theologia yang nganggur.
Stok guru agama Katholik sangat menumpuk di NTT. Tiap tahun selalu ada wisuda. Namun ini perlu krjasama antar keuskupan agar guru2 agama ini terdistribusi dgn baik dan merata di seluruh daerah yg membutuhkan. Uskup harus proaktif krjasama dgn Pemda setempat tuk atasi masalah ini.