web page hit counter
Minggu, 22 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Menkominfo Rudiantara Pantang Menyerah Potong Pantan

1/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Mobil berplat RI 37 mengantar orang nomor satu di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia, Rudiantara ke Keuskupan Palangka Raya pada Sabtu, 12/5.

Uskup Palangka Raya, Mgr. Aloysius Sutrisnaatmaka MSF dan Sekretaris Eksekutif KWI, RD. Kamilus Pantus bersama sekitar puluhan orang menyambut kedatangan Menteri pertama yang menghadiri acara Pekan Komunikasi Nasional Konferensi Waligereja Indonesia ke-V (PKSN-KWI).

Turut hadir Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo R Niken Widiastuti serta Direktur Jendral Bimas Katolik, Eusabius Binsasi. Penyambutan Menkominfo dilaksanakan dengan “potong pantan”, acara adat khas Masyarakat Dayak Ngaju di Propinsi Kalimantan Tengah.

Upacara yang dilaksanakan bagi tamu kehormatan Suku Dayak Kalimantan Tengah ini dibawakan oleh Mantir Adat selaku Vikaris Keuskupan Palangka Raya, RD Silvanus Subandi. Dalam upacara ini, sang tamu akan diminta memotong batang bambu yang dipasang melintang dengan sebilah pedang Mandau, sambil diiringi musik tradisional dan nyanyian bahasa Sangian.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Pria kelahiran 3 Mei 1959 ini pun diberi Mandau untuk memotong batang bambu. Sebelumnya, Rudiantara memotong buah dan sayuran, lambang kesejahteraan yang tergantung di Palang. Ketika tiba saatnya memotong batang bambu, lulusan PPM Manajemen ini mengalami kesulitan.

Satu tebasan tidak cukup mematahkan batang bambu. Beberapa pukulan Mandau pun dilepaskan. Tim penyambut menawarkan bantuan, namun dengan mantap Menkominfo menjawab, “Diberi kehormatan, saya selesaikan Pak.”

Akhirnya, sambil memegang Mandau dengan kedua tangan, Menkominfo dengan satu kali tebasan berhasil mematahkan batang bambu. Para peserta bersorak dan tarian pun dimulai.

Tradisi “Potong Pantan” melambangkan prinsip keterbukaan sekaligus mengungkapkan kebanggaan dan suka cita. Para tamu yang memotong pantan diharapkan selalu mendapat perlindungan dan kemudahan rejeki.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

 

Felicia Permata Hanggu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles