HIDUPKATOLIK.com – Urat wajah tegang menghiasi wajah seluruh peserta dan orang tua. Tiga gadis cilik bergaun bak seorang putri menyembunyikan dirinya di atas tangga. Mereka bertukar ekspresi cemas sambil meremas pergelangan tangan satu sama lain.
Sedari Rabu sore, 9/5, tiga murid Sekolah Dasar Don Bosco ini mengikuti lomba menyanyi Pekan Komunikasi Sosial Nasional Konfererensi Wali Gereja Indonesia (PKSN-KWI) 2018 di Aula Gedung Komisi Keuskupan Palangka Raya.
Telah sejam mereka menunggu hasil penjurian. Kini, tiba pengumuman sang juara. Tiga tim juri: Lisa A.Riyanto, Pastor Antonius Dwi Cahyono SVD, dan Pastor Simon Ludianto Pr mengumumkan hasil penilaian. Keringat dingin mereka semakin mengucur.
Suara lirih Pastor Antonius menambah ketegangan. Tiga Juara harapan telah diumumkan. Nama Ferry, Fransiska, dan Dea keluar sebagai juara harapan. Namun, nama mereka bertiga tak terdengar. Tiga sahabat ini pun menghela napas berat.
Kemudian, tim juri mengumumkan pemenang tiga terbaik. “Pemenang Juara III dengan nilai 2788 jatuh pada nomor 15,” ucap Pastor Antonius. Mata Deo terbelalak mendengar pengumuman itu. Kedua sahabatnya mendorong dia untuk maju ke atas panggung.
Pastor Antonius melanjutkan, “Pemenang Juara II…jatuh pada nomor urut 27.” Callista pun langsung melompat kegirangan. Tinggal Tasya yang tertinggal. Ia duduk termenung sambil mengigit jemari mungilnya. Bibirnya terkatup, wajahnya tertunduk lemas.
“Dan Juara I dengan nilai 3027…jatuh pada nomor urut….10!,”. Tasya langsung bangkit tak percaya. Ia maju menuju panggung. Senyum manis ketiga sahabat yang duduk di bangku kelas 5 SD Don Bosco ini menghiasi panggung lomba menyanyi PKSN-KWI 2018.
Tepukan riuh menyambut para juara. “Aku tidak menyangka akan mendapat juara ke-3 padahal harapanku hanya sampai pada juara harapan” ujar Deo. Callista menyambung, “ya…aku juga tidak menyangka,”. Sang juara, Tasya menimpali, “Puji nama Tuhan aku bersyukur atas kemurahan Tuhan.”
Tak ketinggalan, guru menyanyi mereka, Suryo Susanto mengucapkan selamat. Ia bangga murid didiknya berani mengembangkan talenta. Memungkasi pembicaraan, Suryo menuturkan, “Saya kerap berpesan kepada mereka agar jangan pernah merasa menjadi juara karena masih banyak yang harus dikejar.”
Felicia Permata Hanggu (Palangka Raya)