HIDUPKATOLIK.com – Hari Biasa Pekan VI Paskah; Kis 16:11-15; Mzm 149: 1-2, 3-4, 5-6a, 9b; Yoh 15:26 – 16:4a.
Pada Yoh 15:26, Yesus menjanjikan Parákletos yang akan diutus-Nya dari Bapa. Dia adalah Roh Kebenaran yang akan bersaksi mengenai Yesus (lih Yoh 15:26). Tiga hal ditunjukkan mengenai Parákletos pada ayat 26 ini.
Pertama, Dia diutus oleh Yesus, dan sekaligus juga oleh Bapa “dalam nama Yesus” (bdk Yoh 14:26a). Kedua, Dia adalah Roh Kebenaran, sama seperti Yesus yang adalah “Jalan, Kebenaran dan Hidup” (lih. Yoh 14:6). “Yesus Kristus adalah Parákletos pada Bapa”, tulis 1 Yoh 2:1. Maka, Parákletos pada Yoh 15:26 ini juga disebut sebagai “Parákletos yang lain” (lih Yoh 14:16).
Ketiga, bentuk kesaksian Parákletos mengenai Yesus berupa kegiatan menyertai para murid-Nya (14:16b), serta mengajarkan segala sesuatu dan mengingatkan mereka mengenai apa telah dikatakan oleh Guru mereka (Yoh 14:26b).
Yang terakhir ini mengacu pada peran seorang parákletos bagi mereka yang sedang diperkarakan, yaitu berada di sebelah (Yun. pará) orang yang ditolongnya guna menyatakan (Yun. kaléo) kebenaran yang sesungguhnya.
Kesatuan Parákletos dengan Bapa dan Kristus inilah yang akan menolong, mendukung, dan menyertai jemaat Kristen pasca “kepergian Yesus”. Penyertaan Trinitas ini membuat jemaat memiliki “mata baru”, yaitu “mata iman”, guna menghadapi kehidupan.
Melalui mata tersebut, segala sesuatu—kebahagiaan maupun kesengsaraan— akan dilihat dari sisi kehadiran, gerak, dan campur tangan Yang Ilahi. Untuk itu, diperlukan kemampuan dan kepekaan untuk “melihat, mendengar dan merasakan” karya Ilahi dalam kehidupan nyata.
Henricus Witdarmono M.A. Rel. Stud. Katholieke Universiteit te Leuven, Belgia