HIDUPKATOLIK.com – Saat melihat Kain Kafan Turin, umat sebaiknya melihat arti di dalamnya, yaitu ingatan akan Yesus yang dimakamkan dan bangkit. Asli atau tidaknya jangan terlalu dipersoalkan.
Romo John Rusae, Sekretaris Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia
“Kain kafan (Kain Kafan Turin) sama seperti patung atau gambar perhentian jalan salib. Simbol itu menjadi sarana mengenang kisah jalan salib Yesus, terutama dalam sejarah keselamatan; peristiwa jalan, wafat, dan dibungkus dengan kain kafan. Kain kafan salah satu bukti, bahwa Yesus bangkit.”
“Umat sebaiknya melihat arti dari kain kafan kepada ingatan akan Yesus yang dimakamkan dan bangkit. Asli atau tidaknya jangan terlalu dipersoalkan. Tetapi melihat di balik itu semua, kain ini berbicara kepada kita tentang itu. Lihatlah itu sebagai sarana untuk memahami arti dari makna kain kafan; penderitaan dan kebangkitan Yesus. Tekankan ini sebagai media mendekatkan diri kepada Tuhan.”
Pastor Marius Lami CP
“Dahsyatnya kesengsaraan yang ditanggung oleh orang yang ‘tergambar’ pada kain kafan serta keasliannya yang sedang diteliti oleh para ilmuwan, sangat membantu umat Kristiani untuk memahami dahsyatnya kesengsaraan seseorang yang dihukum oleh orang Yahudi sebagaimana dilakukan terhadap Yesus. Jika kelak para ilmuwan menyimpulkan bahwa kain itu adalah asli dipakai membungkus jenazah Yesus, maka hal itu semakin memperkaya pengetahuan iman umat Kristiani, yang selama ini bersumber pada iman dan kesaksian para Rasul. Namun benar, asli, atau tidak kain kafan itu dipakai untuk membungkus jenazah Yesus, umat Kristiani tetap berpijak pada warta iman dan kesaksian para Rasul sebagaimana itu diwartakan dalam Kitab Suci Perjanjian Baru (Bdk. Kis 2:22-32, 4:10-12, 1 Kor 15: 12-17).”
Maria Teresa Sri Maria, Pemandu Pameran dan Seminar Kain Kafan Yesus
“Semangat umat begitu luar biasa selama Pameran Kain Kafan Yesus berlangsung. Kain kafan Yesus merupakan media yang mengantar umat akan sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus. Pameran ini mengingatkan semua pengunjung dan yang terlibat, bahwa sengsara dalam konteks pasio itu sendiri berarti sengsara yang lebih mulia, dimana karya keselamatan sungguh nyata. Semoga pengunjung mewartakan sengsara Yesus dimana-mana.”
Fransiscus Tjoeng Lukito, Ketua Panitia Pameran dan Seminar Kain Kafan Yesus Paroki Santo Laurensius Alam Sutera
“Pameran Kain Kafan Yesus memberi kekuatan sendiri dalam perjalanan iman saya. Sebelumnya, saya mengetahui kisah sengsara Yesus dari Kitab Suci, gambar dan film-film. Saya melihat secara langsung sekarang. Sengsara Yesus terpampang di depan mata. Saya melihat bahwa ternyata lebih sadis dan parah. Pameran ini membuat saya meresapi kisah sengsara ini perlahan-lahan.”