web page hit counter
Senin, 23 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Pesan Ratu Surgawi

5/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Bernardette menjadi wanita istimewa karena bertemu Bunda Maria. Pesan tobat, merayakan Ekaristi, bangun Kapel, dan berdoa Rosario disampaikan padanya.

Kamis, 11 Februari 1858
Ketika hendak mengumpulkan kayu kering di Massabielle di tepi Sungai Gave tiba-tiba Bernadette Soubirous mendengar suara dari arah Grotto (gua) yang memanggilnya.

“Saat itu, saya melihat seorang wanita berpakaian putih. Dia mengenakan gaun putih, kerudung putih senada, ikat pinggang biru, dan sebuah mawar kuning pada setiap kakinya.”

Minggu, 14 Februari 1858
Setelah peristiwa Rosario, wanita yang sama muncul dan dia memercikkan air suci. Wanita itu tersenyum dan menundukkan kepala.

Kamis, 18 Februari 1858
Wanita itu berbicara, “Aku tidak berjanji untuk membuatmu bahagia di dunia ini tetapi di dunia lain. Apakah engkau cukup berbaik hati untuk datang kemari selama dua minggu?”

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Jumat, 19 Februari 1858
Dengan lilin yang menyala, Bernadette ke Grotto (gua). Tindakan ini menjadi asal mula tradisi prosesi dengan membawa lilin.

Sabtu, 20 Februari 1858
Sang wanita mengajarkannya sebuah doa pribadi. Pada akhir penampakan, Bernadette dikuasai oleh suatu kesedihan yang hebat.

Minggu, 21 Februari 1858
Sekitar seratus orang hadir dan Komisaris Polisi Jacomet menanyai apa yang dilihatnya. Bernadette berkata Aquero, “orang itu” dalam dialek lokal.

Selasa, 23 Februari 1858
Dikelilingi oleh 150 orang, Bernadette tiba di Grotto. Penampakan kali ini menyingkapkan sebuah rahasia kepadanya “hanya untuk dirinya sendiri”.

Rabu, 24 Februari 1858
Pesan dari sang wanita, “Bertobatlah, bertobatlah, bertobatlah! Berdoalah kepada Allah untuk para pendosa. Ciumlah tanah ini sebagai tindakan pertobatan untuk para pendosa!”

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Kamis, 25 Februari 1858
Wanita itu memintanya minum air dari mata air yang ditunjukkannya dan makan dedaunan pahit di sekitar mata air itu. Banyak orang melihatnya sebagai pendosa yang gila.

Sabtu, 27 Februari 1858
Penampakan kali ini sunyi, Bernadette minum air dari mata air tersebut dan melakukan tindakan tobat yang biasa dia lakukan.

Minggu, 28 Februari 1858
Bernadette berdoa, mencium tanah, dan berjalan dengan lutut sebagai tanda pertobatan.

Senin, 1 Maret 1858
Pada malam hari, Catherine Latapie, seorang teman dari Lourdes, pergi ke Grotto, dia mencelupkan lengannya yang terkilir ke dalam air dan tangannya pulih.

Selasa, 2 Maret 1858
“Pergilah, katakan kepada sang imam untuk datang ke sini dalam prosesi dan untuk membangun sebuah kapel di sini.”

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Rabu, 3 Maret 1858
Wanita itu memberi respon kepadanya berupa senyuman.

Kamis, 4 Maret 1858
Penampakan kali ini sunyi, Bernadette tidak pergi ke Grotto, dia tidak lagi merasakan panggilan yang tak tertahankan.

Kamis, 25 Maret 1858
Wanita itu kemudian mengungkapkan namanya, ‘Akulah yang Dikandung Tanpa Noda’.

Rabu, 7 April 1858
Selama penampakan ini, Bernadette harus menjaga lilinnya bernyala. Lidah api menjilat di sepanjang tangan tanpa membakarnya.

Kamis, 16 Juli 1858
“Saya merasa bahwa saya berada di depan Grotto, pada jarak yang sama seperti sebelumnya, saya hanya melihat Santa Perawan Maria, dan dia lebih cantik dari sebelumnya!”

Yusti H. Wuarmanuk

ARTIKEL SEBELUMNYA
ARTIKEL SELANJUTNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles