web page hit counter
Selasa, 5 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Tarian Papua Untuk Calon Pengusaha Muda

3.7/5 - (3 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Tarian Yamko Rambe Yamko turut memeriahkan talkshow dan pelatihan Orang Muda Katolik yang diselenggarakan Pengurus Pusat Pemuda Katolik, bekerja sama dengan Lembaga Bina Muda Mandiri. Acara bertema “Youth Social Enterpreneurship Era Millenial dan Kebhinnekaan Kita” diadakan di Cafe Sekopi, The Breeze BSD Tangerang, Sabtu 24/03.

Para penari mengenakan pakaian khas adat Papua seperti rok rumbai yang terbuat dari susunan daun sagu kering. Beberapa anggota tampak menggunakan bulu burung kasuari di kepala. Sedangkan pada leher dikalungkan aksesoris dari gigi anjing dan taring babi. Sontak liuk badan mereka menuai tepuk tangan dan sorak pujian peserta talk show dan pelatihan.

Sebagian besar dari penari adalah anak-anak Papua yang diasuh oleh pemilik Yayasan Prima Unggul, Martinus Mesarudi Gea yang menjadi pembicara dalam talk show dan pelatihan hari ini. Hingga saat ini ada 65 anak yang dititipkan di panti. Mereka berasal dari seluruh Indonesia.

Menurut Martinus, anak-anak asuhannya sangat senang mempertunjukan kebolehan mereka hari ini. “Mereka memiliki banyak stok lagu dan tarian daerah. Penampilan mereka memiliki pesan yang sesuai isi acara hari ini yakni keberagaman yang mempersatukan.”

Pastor Handoko MSC menerima plakat dari CEO dan Founder Kopi Tanah Air Kita, Mikhael Rudi.
[Hidup/Willy Matrona]
Lebih lanjut ia memaparkan bahwa anak-anak ini memiliki banyak potensi yang harus dikembangkan. “Tuhan memberikan potensi kepada mereka. Mereka membutuhkan pendampingan yang optimal apalagi mereka sangat jauh dari keluarga. Dengan demikian mereka dapat mencapai potensi-potensi itu.”

Dalam sharing singkat yang diselenggarakan oleh panitia, disampaikan juga oleh Martinus bahwa ia berharap agar anak-anak panti asuhan itu menjadi entrepreneur (pengusaha). Hal ini selaras dengan visi Yayasan Prima Unggul yakni melahirkan 10.000 enterpreneur baru dari panti asuhan dan keluarga sederhana.

“Mereka adalah anak-anak yang berasal dari daerah tertinggal di negara kita ini. Saya berharap agar sekembalinya di kampung, mereka akan membawa perubahan dan membangun daerahnya,” katanya.

Willy Matrona

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles