HIDUPKATOLIK.com – UNTUK menyambut Imlek, Kelompok Pojok mementaskan pertunjukan teater bertajuk “Nonton Capgome” di Taman Ismail Marzuki pada Sabtu, 10/2. Naskah drama komedi ini merupakan adaptasi dari novel karya Kwee Tek Hoay, jurnalis dan sastrawan keturunan Tionghoa.
Dengan menyadur novel Kwee Tek Hoay penulis naskah drama, Veronica B. Vonny, ingin mengangkat kembali sastra Melayu Tionghoa yang kini jarang diulas.
“Saya berharap, banyak orang mau mengambil kembali karya sastra Melayu Tionghoa atau menerbitkan kembali buku-bukunya,” katanya. Aktivis Sie Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Bidaracina Gereja St. Antonius Padua ini menambahkan beberapa dialog dan tokoh ke dalam naskah. Namun, ia tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam proses penulisan naskah.
Nonton Capgome menyuguhkan konflik antara dua keluarga Tionghoa modern dan kuno. Mereka mempersoalkan pasangan suami-istri muda yang pergi menonton Cap Go Meh. Menurut adat kesopanan Tionghoa kuno, menonton Cap Go Meh harus bersama keluarga. Laki-laki dan perempuan tidak boleh pergi berdua saja.
Sang sutradara, Tamimi Rujita (25), mengatakan ia dan rekan-rekannya yang bermarkas di Bulungan, ingin menghidupi spirit Kwee Tek Hoay. “Kami ingin bangsa ini menjadi tunggal ika dalam kebhinnekaannya. Keturunan Tionghoa juga Indonesia. Tidak ada yang membedakan kita,” imbuhnya.
Persiapan pementasan dilakukan sejak Mei 2017 dan didukung penuh oleh Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia (ASPERTINA).
Hermina
(ab)
