web page hit counter
Senin, 23 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

[BedahBuku] Intelijen di Era Digital: Prospek dan Tantangan Membangun Ketahanan Nasional

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Wilayah Indonesia sangat luas dan kaya. Setiap hari lalu lintas kapal laut sangat tinggi, maka betapa sulitnya kalau hanya mengandalkan patroli konvensional berupa kapal.

Pernyataan ini disampaikan oleh Irjen Pol. Dr. Drs. Abdul Ghofur, S.H., M.H., Deputi Inhuker (Deputi Informasi Hukum dan Kerjasama) Bakamla RI (Badan Keamanan Laut Republik Indonesia) dalam acara peluncuran buku Intelijen di Era Digital: Prospek dan Tantangan Membangun Ketahanan Nasional, di President Lounge Menara Batavia, Jakarta, Rabu (10/1) lalu.

Buku yang ditulis Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS) Ngasiman Djoyonegoro ini dibahas oleh enam panelis, dengan moderator Drs. Alex Tangyong dari LKN  (Lembaga Kajian Nusantara).

Selain Abdul Ghofur, kelima panelis lainnya adalah Brigjen TNI Karmin Suharna S.IP, MA, (Dansatinteltek Bais TNI / Komandan Satuan Intelijen Teknik Badan Intelijen Strategis Tentara Nasional Indonesia), Komjen Pol. Drs. Lutfi Lubihanto (Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri), Dr. Wawan H.Purwanto (pengamat intelijen), Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, IPU (Rektor Institut Perbanas dan Tenaga Ahli Pertahanan Siber Kementerian Pertahanan RI) dan Drs. Eko Sulistyo (Deputi IV Kantor Staf Presiden RI).

Lebih lanjut dalam sambutan tertulis, Abdul Ghofur melihat bahwa perspektif Bakamla yang menyangkut keamanan RI harus melibatkan kepolisian, Angkatan Darat dan Angkatan Laut.

Untuk itu peran IT diperlukan Bakamla dengan penegakan hukum yang tidak hanya sektoral tetapi sinergi antara badan intel dan bidang keamanan terkait kelautan. Dengan cara demikian, kapal asing dapat segera teridentifikasi. Salah satu caranya dengan penggunaan drone (pesawat tanpa awak) yang lebih murah apabila dibandingan dengan kapal patroli.

Acara ini terselenggara atas kerjasama CISS dengan LKN (Lembaga Kajian Nusantara) dan The President Post.

A.Bilandoro

ARTIKEL SEBELUMNYA
ARTIKEL SELANJUTNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles