HIDUPKATOLIK.com – Penantian umat Paroki St.Antonius Padua Bidaracina, Jakarta Timur kini terwujud setelah berdiri Gedung Pusat Karya Pastoral (GPKP), Minggu (14/01) lalu. Gedung ini tidak hanya digunakan oleh umat Katolik saja tetapi masyarakat sekitar pun dapat memanfaatkannya.
“Selasar lantai satu ini boleh digunakan untuk kegiatan rapat-rapat RT di sekitar gereja bila diperlukan,” ujar Theodorus Adrian Widyarsa selaku ketua Panitia Peresmian bangunan yang bernama Gedung Hati Kudus Yesus. Hal itu disampaikan Theo mengutip pernyataan Pastor Blasius Sumaryo SCJ, Pastor Kepala Paroki Bidaracina, dalam sambutan peresmian.
Peresmian yang dilakukan dalam Misa Kudus ini dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo dan didampingi oleh tujuh pastor. Antara lain Pastor Sapta Dwihandoko SCJ (provinsial SCJ), Pastor Blasius Sumaryo SCJ (Pastor Kepala Paroki), Pastor Yohanes Samiran, SCJ, Pastor Donatus Kusmartono, SCJ, Pastor Alfonsus Zeam Rudi, SCJ, Pastor Antonius Sumardi SCJ dan Pastor Bernardus Hari Susanto, Pr.
Gedung ini terdiri dari empat lantai. Lantai pertama digunakan sebagai fasilitas umum dan pelayanan masyarakat (poliklinik umum, poligigi dan laboratorium pemeriksaan darah), PSE (Pengembangan Sosial Ekonomi) dan Credit Union Bina Seroja.
Lantai dua diperuntukkan bagi kegiatan semua seksi di paroki. Para pastor yang bertugas di Paroki Bidaracina dan pastor tamu menempati lantai tiga. Sementara lantai empat digunakan sebagai gedung pertemuan dengan kapasitas 200 orang.
Sehari sebelum peresmian, diadakan acara syukuran pembangunan gedung gereja yang telah selesai. Kegiatan ini dihadiri tiga ketua RT dan satu ketua RW dari wilayah sekitar gereja. Pembangunan Gedung Hati Kudus Yesus itu sendiri memakan waktu efektif selama setahun, dimulai sejak Januari 2017.
Baca juga: https://www.hidupkatolik.com/2016/10/25/1711/batu-pertama-dewan-kemakmuran-masjid/
Lebih lanjut Theo menyampaikan hubungan umat Paroki Bidaracina dengan masyarakat sekitar telah berlangsung baik. Hubungan harmonis ini sudah cukup lama terbina dengan tokoh masyarakat, sesepuh, termasuk pengurus lingkungan (RT/ RW di sekitar Gereja St.Antonius).
Penulis: A.Bilandoro
Penyelaras Bahasa/editor: A.Bobby Pr.